![]() |
Terminal Gapura Surya Nusantara ramai penumpang selama arus mudik Lebaran 2025 |
“Justru arus balik menjadi perhatian utama. Pada H+13 (13 April 2025), kami mencatat 12.713 penumpang, naik 24,3% dari 10.228 penumpang di 2024. Ini bukti Terminal GSN mampu menangani dinamika yang kompleks,” tegas Ana dalam keterangan resmi, Selasa (16/4/2025).
Tak hanya penumpang, Terminal GSN juga mencatat pergerakan 22.507 kendaraan masuk dan 19.869 kendaraan keluar selama periode Lebaran. Padatnya aktivitas ini berjalan lancar berkat persiapan matang Pelindo, termasuk penambahan personel 24/7, sistem autogate, dan fasilitas pendukung seperti ruang laktasi, playground anak, serta posko kesehatan kolaboratif dengan PT Pupuk Indonesia dan BNI.
Fasilitas unggulan seperti jalur khusus disabilitas (blind road sidewalk) dan buffer area pengatur lalu lintas kendaraan turut meminimalisir kepadatan. Terminal ini juga menjadi titik keberangkatan Program Mudik Gratis BUMN dengan 150 bus dan 7.500 kuota penumpang ke 12 rute.
Kunjungan Kapal Pesiar Internasional Jadi Tantangan Tambahan
Di tengah kesibukan arus mudik, Pelabuhan Tanjung Perak juga kedatangan tamu istimewa: delapan kapal pesiar internasional. Tiga di antaranya bersandar saat puncak arus balik, yaitu MV Paul Gauguin (6 April 2025), MV Norwegian Sun (7 April 2025), dan MV Viking Orion (8 April 2025). Kehadiran mereka menyedot sekitar 12.000 penumpang di H+6, tanpa mengganggu layanan utama.
“Ini momen langka. Kami bangga bisa melayani penumpang reguler dan wisatawan mancanegara secara simultan,” ujar Ana. Kapal-kapal seperti MV Seven Seas Mariner (H+12) dan MV Seven Seas Voyager (H+14) juga turut menyumbang total 17.230 penumpang selama arus balik.
Dominasi Rute Timur Indonesia
Analisis pergerakan penumpang menunjukkan dominasi rute dari dan ke wilayah timur Indonesia. PT Dharma Lautan Utama dan PT Pelni menjadi operator terbesar, masing-masing mengangkut 114.000 dan 82.000 penumpang. Rute favorit mudik meliputi Banjarmasin (22,66%), Makassar (21,49%), dan Balikpapan, sementara arus balik didominasi penumpang dari Makassar, Lembar, dan Balikpapan.
Ana menambahkan, daya tampung besar, tarif terjangkau, dan kebijakan bagasi hingga 40 kg per penumpang menjadi alasan utama masyarakat memilih transportasi laut. “Ini momentum untuk terus meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam hal kenyamanan dan keamanan,” tuturnya.
Keberhasilan Terminal GSN tak lepas dari kolaborasi lintas sektor, mulai dari operator kapal, aparat keamanan, hingga tenaga medis. Sistem koordinasi intensif dengan instansi terkait seperti Kemenhub, TNI, dan Polri memastikan distribusi penumpang dan kendaraan tetap terkendali.
Dengan pencapaian ini, Terminal Gapura Surya Nusantara tidak hanya sekadar menjadi simpul transportasi, tetapi juga bukti nyata integrasi teknologi dan layanan manusiawi di sektor maritim Indonesia.