PLN UIT JBM Pasang Listrik Gratis di Pamekasan, Akhiri 7 Tahun Warga Numpang Aliran ke Mertua

SUARAJATIM - Setelah tujuh tahun bergantung pada aliran listrik rumah mertua, Ahmad Hidayat (45), warga Dusun Kroja, Desa Klampar, Kabupaten Pamekasan, Madura, akhirnya bisa menikmati kemandirian energi berkat bantuan pemasangan listrik gratis dari PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM).

PLN UIT JBM Pasang Listrik Gratis untuk Warga Pamekasan yang Numpang Listrik 7 Tahun
Bantuan ini diberikan dalam rangkaian peringatan Hari Kartini 2025 dan program Light Up The Dream (LUTD) untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah kurang mampu.

Perjuangan 7 Tahun tanpa Listrik Mandiri

Ahmad Hidayat mengisahkan, keterbatasan ekonomi membuatnya tak mampu memasang listrik sejak menikah pada 2018. Selama tujuh tahun, ia dan keluarga bergantung pada sambungan listrik dari rumah mertua yang berjarak 50 meter. "Setiap bulan, saya bergantian bayar tagihan dengan mertua. Penghasilan sebagai buruh swasta hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Kondisi ini menyulitkan Ahmad memenuhi kebutuhan dasar, seperti memasang pompa air untuk dua rumah keluarganya. "Kalau malam, kami cuma pakai lampu seadanya. Anak-anak juga kesulitan belajar," tambahnya.

Light Up The Dream: Program PLN untuk Kemandirian Energi

Pada Jumat (25/4/2025), PLN UIT JBM resmi memasang listrik berdaya 450 VA secara gratis di rumah Ahmad. General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady, menjelaskan bahwa program LUTD merupakan inisiatif nasional PLN untuk membantu masyarakat prasejahtera mendapatkan akses listrik 24 jam. "Listrik adalah kebutuhan primer. Masih ada warga yang belum merasakannya, dan ini menjadi tanggung jawab kami," tegasnya.

Bantuan ini didanai dari donasi karyawan PLN UIT JBM sebagai bentuk kepedulian sosial. Handy menambahkan, selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Dengan listrik, masyarakat bisa mengembangkan usaha, anak-anak bisa belajar lebih baik, dan kualitas hidup meningkat," ucapnya.

Sinergi Srikandi PLN dalam Peringatan Hari Kartini

Kolaborasi dengan Srikandi UIT JBM menjadi titik istimewa dalam penyaluran bantuan ini. Titi Murdiyati, Ketua Srikandi UIT JBM, menegaskan bahwa partisipasi perempuan dalam program ini sejalan dengan semangat Kartini untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. "Kami ingin menunjukkan bahwa Srikandi PLN aktif dalam setiap lini, termasuk pemberdayaan masyarakat melalui elektrifikasi," paparnya.

Menurut Titi, listrik 24 jam bukan hanya tentang penerangan, tetapi juga menjadi katalisator peningkatan ekonomi. "Ibu-ibu bisa lebih produktif, anak-anak punya akses belajar digital, dan keluarga bisa hidup lebih layak," imbuhnya.

Dampak Langsung bagi Penerima

Bagi Ahmad, bantuan ini seperti mimpi yang jadi nyata. "Saat dapat kabar, saya kira ini penipuan. Ternyata benar-benar gratis tanpa biaya sepeser pun," tuturnya lega. Kini, ia bisa memasang empat lampu dan pompa air untuk dua rumah tanpa khawatir bergantung pada orang lain.

Handy berpesan agar Ahmad menjaga keamanan instalasi listrik. "Kami berkomitmen memperluas bantuan ini ke daerah lain di Madura. Tahun 2025, Pamekasan adalah lokasi pertama," tandasnya.

Program LUTD menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam mencapai target elektrifikasi 100%. Sejak diluncurkan, ribuan rumah tangga di daerah terpencil telah teraliri listrik. Ke depan, kolaborasi dengan komunitas seperti Srikandi PLN akan terus diperkuat untuk memastikan manfaat listrik dirasakan merata.

Bagi Ahmad, kemandirian energi ini bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan awal dari kehidupan yang lebih bermartabat. "Terima kasih PLN. Semoga kebaikan ini dibalas berlipat," doanya.

LihatTutupKomentar