SUARAJATIM - Fosil kerang yang ditemukan di kawasan pegunungan bukanlah fenomena langka dalam dunia geologi. Keberadaannya menyimpan cerita panjang mengenai sejarah bumi, perubahan permukaan tanah, dan dinamika lempeng tektonik yang membentuk wajah bumi seperti sekarang. Fosil ini menjadi saksi bisu bahwa kawasan pegunungan yang kini menjulang, dulunya merupakan dasar laut.
![]() |
Fosil kerang laut yang ditemukan di wilayah pegunungan Papua, menunjukkan bukti perubahan geologis dari dasar laut menjadi daratan tinggi. (Balai Arkeologi Papua, 2021) |
Proses Geologi Panjang
Pergerakan lempeng tektonik memainkan peran kunci dalam fenomena ini. Ketika lempeng samudra dan lempeng benua bertabrakan, lempeng samudra yang lebih berat akan menyusup ke bawah lempeng benua, menyebabkan dasar laut terangkat dan membentuk pegunungan.
Fosil laut di pegunungan bukanlah hal aneh. Ini justru bukti nyata adanya proses tektonik yang mengangkat dasar laut ke daratan tinggi.
Penelitian geologi di berbagai wilayah Indonesia juga menunjukkan bahwa daerah yang kini merupakan pegunungan pernah menjadi laut. Contohnya, temuan di kawasan Bukit Danau Emfote, Papua, memperlihatkan keberadaan fosil kerang laut di ketinggian. Hal ini menguatkan teori bahwa wilayah tersebut pada masa lalu berada di bawah permukaan laut.
“Jejak sisa kehidupan ini memberikan data penting tentang sejarah gerakan lempeng benua yang mengubah permukaan bumi dan jenis perubahan iklim yang terjadi di masa silam,” tulis Hendro Kusumo Eko Prasetyo Moro, peneliti dari Universitas Ahmad Dahlan, dalam laporannya mengenai fosil biota laut di pegunungan Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara (ResearchGate, 2023).
Pelajaran dari Masa Lalu
Fosil kerang yang ditemukan di pegunungan tidak hanya berfungsi sebagai penanda perubahan permukaan bumi, tetapi juga menjadi sumber informasi penting bagi ilmu pengetahuan. Para ahli menggunakan fosil ini untuk menentukan umur relatif batuan, memahami kondisi lingkungan masa lalu, hingga memetakan jalur pergerakan lempeng.
“Fosil-fosil ini adalah rekaman sejarah bumi yang bisa digunakan untuk merekonstruksi dinamika bumi di masa lampau,” tulis Hendro dalam laporannya.
Di beberapa daerah seperti Gunungkidul, Yogyakarta, fosil kerang bahkan menjadi bagian dari edukasi masyarakat dan daya tarik wisata geologi. Melalui kegiatan lapangan dan museum lokal, masyarakat diperkenalkan pada pentingnya memahami geologi sebagai bagian dari sejarah alam dan identitas wilayah.
Menyimpan Kekayaan Ilmu
Penemuan-penemuan fosil laut di daratan tinggi menjadi pengingat bahwa bumi selalu berubah. Laut bisa menjadi gunung, dan daratan bisa kembali tenggelam menjadi samudra. Dalam konteks itu, keberadaan fosil kerang di pegunungan menjadi lebih dari sekadar keajaiban alam—ia adalah saksi perjalanan panjang bumi yang terus bergerak.