PLN UIT JBM Jaga Keandalan Sistem Transmisi Listrik Selama Ramadan 1446 H: Antisipasi Hotspot hingga Pemeliharaan Intensif

PLN UIT JBM Optimalkan Sistem Transmisi Listrik: Dari Pemeliharaan hingga Antisipasi Hotspot di Ramadan 1446 H
SUARAJATIM - Bulan Ramadan, selain menjadi momen suci penuh keberkahan, juga menjadi periode di mana kebutuhan listrik masyarakat cenderung meningkat. Menyambut Ramadan 1446 H, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) tak henti menggenjot pemeliharaan infrastruktur kelistrikan untuk memastikan keandalan sistem transmisi.
Tim PLN UIT JBM melakukan inspeksi thermovisi pada gardu induk untuk deteksi hotspot selama Ramadan 1446 H

Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap lonjakan beban listrik sekaligus menjaga kontinuitas pasokan energi selama ibadah puasa.

Handy Wihartady, General Manager PLN UIT JBM, menegaskan bahwa persiapan telah dilakukan jauh sebelum bulan suci tiba. “Kami menyelesaikan seluruh pekerjaan pemeliharaan rutin sebelum Ramadan. Saat ini, sistem transmisi telah siap beroperasi maksimal tanpa gangguan,” ujarnya.

Menurut Handy, fokus utama selama Ramadan adalah memastikan seluruh gardu induk dan jaringan transmisi berfungsi optimal, sehingga tidak ada pemadaman yang mengganggu kekhusyukan ibadah masyarakat.

Salah satu tantangan terbesar dalam menjaga keandalan sistem transmisi adalah deteksi dini anomali seperti hotspot pada peralatan gardu induk. Handy menjelaskan, hotspot terjadi ketika arus listrik terhambat, menyebabkan pemanasan berlebih yang berpotensi merusak komponen. “Jika tidak ditangani cepat, hotspot bisa memicu kerusakan permanen dan gangguan pasokan listrik,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi hal ini, tim operator gardu induk melakukan inspeksi berkala menggunakan teknologi thermovision. Alat ini mampu mendeteksi perbedaan suhu ekstrem pada peralatan, bahkan sebelum gejala gangguan muncul. “Setiap temuan hotspot langsung ditangani oleh tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan). Mereka bekerja tanpa mematikan listrik, sehingga layanan ke pelanggan tetap lancar,” papar Handy.

Tim PDKB: Pahlawan di Balik Layar

Proses perbaikan hotspot melibatkan langkah-langkah teknis seperti pembersihan komponen dari korosi atau penggantian bagian yang rusak. Handy memaparkan, setelah perbaikan, tim kembali melakukan pemeriksaan thermovision untuk memastikan suhu peralatan kembali normal. “Ini seperti operasi bedah: presisi dan kecepatan adalah kunci agar sistem tidak terganggu,” katanya.

Keberadaan tim PDKB menjadi tulang punggung dalam strategi PLN UIT JBM selama Ramadan. Mereka siaga 24 jam untuk merespons temuan inspeksi, sekaligus memastikan pekerjaan perbaikan tidak mengganggu pasokan listrik. “Kami mengutamakan keamanan dan keandalan. Tidak ada ruang untuk kesalahan,” tegas Handy.

Dengan sistem siaga yang telah disiapkan, PLN UIT JBM optimis dapat meminimalisir gangguan listrik selama Ramadan. Langkah ini sejalan dengan harapan masyarakat yang menginginkan kenyamanan beribadah tanpa khawatir pemadaman. “Listrik yang andal bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang kepercayaan. Kami ingin masyarakat fokus pada ibadah, tanpa distraksi,” pungkasnya.
LihatTutupKomentar