PLN Jatim Siapkan 4.782 Personel Antisipasi Kenaikan 10% Kebutuhan Listrik Idulfitri 2025SUARAJATIM (21/3) – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memastikan kesiapan pasokan listrik untuk menghadapi lonjakan permintaan hingga 10% dibanding tahun sebelumnya. Prediksi kenaikan ini disampaikan langsung oleh General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, dalam konferensi pers di Surabaya.
![]() |
Jajaran manajemen PLN Jatim (Distribusi dan Transmisi) siapkan antisipasi beban puncak Idulfitri 2025. |
Antisipasi Beban Puncak Siang dan Malam
Ahmad Mustaqir merinci, beban puncak listrik diperkirakan mencapai 4.365 MW pada siang hari dan 5.020 MW di malam hari saat Idulfitri pertama, 31 Maret 2025. Meski angka ini naik 10% dari tahun 2024, namun masih 27,6% lebih rendah dibanding beban puncak harian rata-rata di Jawa Timur. “Kami telah menyiapkan skenario khusus, termasuk penguatan jaringan di titik-titk vital seperti tempat ibadah, rumah sakit, dan jalur mudik,” ujarnya.Sebanyak 4.782 personel akan disiagakan di 615 lokasi strategis mulai 17 Maret hingga 11 April 2025. Mereka dilengkapi dengan 88 genset mobile, 49 UPS, dan 199 Unit Gardu Bergerak (UGB) untuk memastikan distribusi listrik tetap stabil. Tak hanya itu, PLN juga menyebarkan 257 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 148 titik, termasuk jalur tol dan Pantura, guna mendukung mobilitas kendaraan elektrik.
Sistem Pengamanan 3 Lapis dan Kolaborasi Stakeholder
Untuk menghindari gangguan, PLN menerapkan sistem pengamanan tiga lapis: jaringan utama, UPS, dan genset cadangan. “Kami bekerja sama dengan pemilik gedung strategis untuk memastikan genset mereka siap menjadi cadangan,” jelas Ahmad. Teknologi seperti mini scada mobile dan skylift juga digunakan untuk memantau jaringan secara real-time.
Selain infrastruktur, kolaborasi dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri menjadi kunci utama. Sebanyak 58 lokasi prioritas, seperti Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak, mendapat pengawasan ekstra. “Kami berkomitmen menjaga kenyamanan ibadah dan kelancaran mudik. Dukungan masyarakat untuk hemat listrik juga sangat penting,” tambah Ahmad.
Meski prediksi kenaikan beban cukup signifikan, PLN optimistis kapasitas cadangan yang mencapai 27% dari total daya mampu meminimalisir risiko pemadaman. Langkah antisipatif ini sekaligus menjadi bukti keseriusan PLN dalam mengawal transisi energi bersih, terlihat dari peningkatan SPKLU yang kini tersebar merata di Jawa Timur.
Menutup wawancara, Handy Wihartady selaku General Manager PLN UIT JBM yang turut hadir menambahkan, “Kami berkomitmen untuk mengupayakan yang terbaik dalam memberikan pelayanan transmisi kelistrikan di wilayah Jawa Timur dan Bali guna menjaga momentum kebahagiaan bulan Ramadan, agar terhindar dari gangguan penyaluran listrik kepada masyarakat. Dengan demikian, ibadah Ramadan hingga Idul Fitri dapat dijalani dengan nyaman dan penuh suka cita bersama seluruh keluarga.”
Dengan segala persiapan matang, masyarakat diharapkan tak perlu khawatir akan gangguan listrik selama Ramadan hingga Lebaran. Pasokan yang andal diharapkan menjadi penopang kebahagiaan bersama di momen spesial tahun ini.