SUARAJATIM, 2 Maret 2025 – Korlantas POLRI bersama PT Jasa Raharja kembali melanjutkan kegiatan survei jalur pada 26 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan strategi dan infrastruktur dalam menghadapi Operasi Ketupat 2025 yang akan dilaksanakan saat Idulfitri nanti. Setelah melakukan evaluasi di sejumlah titik di Jawa Timur, survei berlanjut ke Kediri, tepatnya di Pertigaan Mengkreng, sebelum memasuki provinsi Jawa Tengah dengan Solo sebagai kota pertama yang disinggahi.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kakorlantas POLRI, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., didampingi oleh Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Survei ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelancaran arus mudik dan balik selama libur panjang Idulfitri.
Dalam arahannya kepada Satlantas Polres Kediri, Kakorlantas POLRI, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menekankan pentingnya kesiapan maksimal dalam menghadapi Operasi Ketupat 2025. Ia mengingatkan agar tidak overconfident dalam pelaksanaannya nanti. “Kontinjensi harus dipersiapkan dengan segala skenario, karena bisa jadi ada pengaruh kondisi cuaca, dan barangkali juga ada traffic accident. Saya yakin rekan-rekan sudah paham karakteristik dari pertigaan Mengkreng dan tempat-tempat yang lain. Tidak boleh ada satu pun tempat yang macet. Di tempat wisata hanya padat, di tempat keramaian hanya ada antrian. Semua harus dikelola,” ujar Agus.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, juga menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan mudik yang berkeselamatan, khususnya di pertigaan Mengkreng yang rawan kepadatan. “Dari pengamatan Jasa Raharja dalam 2-3 tahun terakhir, kecelakaan pernah terjadi 2-3 kendaraan tapi tidak pernah ada korban jiwa, alhamdulillah. Potensi-potensi kecelakaan itu ada setelah kepadatan terurai, karena pengemudi kondisinya mengejar waktu. Dan sesuai komitmen saya dengan Pak Kakorlantas dan Pak Dirlantas Polda Jawa Timur, kami akan berkolaborasi, tak hanya dengan Polres Kediri tapi juga Polres-Polres lain akan kami dukung. Ini adalah sebagai wujud menjaga keselamatan berlalu lintas,” ungkapnya.
Saat bertemu dengan para stakeholder di Polres Solo, Agus menyampaikan apresiasi terhadap kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan kendaraan saat arus mudik dan balik Idulfitri nanti. “Kami telah mendapat paparan dari Dirlantas Polda Jateng dan Wadirlantas Polda DIY, dilanjutkan rapat koordinasi dengan para stakeholder. Prinsipnya, Polda Jateng, Polda DIY, dan stakeholder sudah menyamakan persepsi langkah-langkah dan skenario. Karena pada saat Operasi Ketupat, ada bangkitan arus yang harus dikelola dengan baik, baik itu yang ada di jalan tol, jalan nasional, dan tempat-tempat wisata,” ujarnya.
Rivan juga menambahkan bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi dengan peningkatan jumlah kecelakaan dari 2023 ke 2024. Karena itu, semua stakeholder harus berkolaborasi dan berkoordinasi untuk memastikan sistem yang berkeselamatan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, dan pengemudi yang berkeselamatan, agar kondisi pada tahun ini menjadi lebih baik. “Jawa Tengah ini signifikan tempat-tempat wisatanya, setahu kami ada lebih dari 1.200 dibanding dengan DIY yang hanya 25 yang menonjol. Jadi tempat-tempat wisata nanti juga menjadi hal yang penting, karena kadang kita fokus kepada jalan utamanya, padahal jalur ke arah tempat-tempat wisata justru banyak kejadian kecelakaan. Sebagai bentuk dukungan, kami siap berkoordinasi, baik dengan Dirlantas Polda Jateng dan DIY,” jelasnya.
![]() |
Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja melakukan survei jalur di Pertigaan Mengkreng Kediri dan Solo untuk Operasi Ketupat 2025. |
Pertigaan Mengkreng, Kediri: Titik Rawan Lalu Lintas yang Menjadi Fokus Utama
Pertigaan Mengkreng di Kediri merupakan salah satu simpul penting pergerakan kendaraan dari tiga arah sekaligus, yaitu Nganjuk, Kediri, dan Jombang. Lokasi ini juga dilintasi oleh perlintasan kereta api, sehingga menjadi titik rawan kepadatan lalu lintas, terutama saat puncak arus mudik dan balik. Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Satlantas Polres Kediri telah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk rekayasa lalu lintas, pemasangan rambu tambahan, serta optimalisasi personel di lapangan.Dalam arahannya kepada Satlantas Polres Kediri, Kakorlantas POLRI, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menekankan pentingnya kesiapan maksimal dalam menghadapi Operasi Ketupat 2025. Ia mengingatkan agar tidak overconfident dalam pelaksanaannya nanti. “Kontinjensi harus dipersiapkan dengan segala skenario, karena bisa jadi ada pengaruh kondisi cuaca, dan barangkali juga ada traffic accident. Saya yakin rekan-rekan sudah paham karakteristik dari pertigaan Mengkreng dan tempat-tempat yang lain. Tidak boleh ada satu pun tempat yang macet. Di tempat wisata hanya padat, di tempat keramaian hanya ada antrian. Semua harus dikelola,” ujar Agus.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, juga menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan mudik yang berkeselamatan, khususnya di pertigaan Mengkreng yang rawan kepadatan. “Dari pengamatan Jasa Raharja dalam 2-3 tahun terakhir, kecelakaan pernah terjadi 2-3 kendaraan tapi tidak pernah ada korban jiwa, alhamdulillah. Potensi-potensi kecelakaan itu ada setelah kepadatan terurai, karena pengemudi kondisinya mengejar waktu. Dan sesuai komitmen saya dengan Pak Kakorlantas dan Pak Dirlantas Polda Jawa Timur, kami akan berkolaborasi, tak hanya dengan Polres Kediri tapi juga Polres-Polres lain akan kami dukung. Ini adalah sebagai wujud menjaga keselamatan berlalu lintas,” ungkapnya.
Melanjutkan Survei Jalur ke Solo, Jawa Tengah
Setelah meninjau Kediri, rombongan melanjutkan survei jalur persiapan Operasi Ketupat 2025 ke Jawa Tengah dengan menuju Kota Solo (Surakarta). Solo menjadi salah satu titik penting dalam Operasi Ketupat, tidak hanya karena tingginya jumlah pemudik, tetapi juga karena banyaknya destinasi wisata yang menarik wisatawan selama libur panjang. Kepadatan lalu lintas di kota ini meningkat signifikan, terutama di sekitar area wisata dan pusat perbelanjaan.Saat bertemu dengan para stakeholder di Polres Solo, Agus menyampaikan apresiasi terhadap kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan kendaraan saat arus mudik dan balik Idulfitri nanti. “Kami telah mendapat paparan dari Dirlantas Polda Jateng dan Wadirlantas Polda DIY, dilanjutkan rapat koordinasi dengan para stakeholder. Prinsipnya, Polda Jateng, Polda DIY, dan stakeholder sudah menyamakan persepsi langkah-langkah dan skenario. Karena pada saat Operasi Ketupat, ada bangkitan arus yang harus dikelola dengan baik, baik itu yang ada di jalan tol, jalan nasional, dan tempat-tempat wisata,” ujarnya.
Rivan juga menambahkan bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi dengan peningkatan jumlah kecelakaan dari 2023 ke 2024. Karena itu, semua stakeholder harus berkolaborasi dan berkoordinasi untuk memastikan sistem yang berkeselamatan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, dan pengemudi yang berkeselamatan, agar kondisi pada tahun ini menjadi lebih baik. “Jawa Tengah ini signifikan tempat-tempat wisatanya, setahu kami ada lebih dari 1.200 dibanding dengan DIY yang hanya 25 yang menonjol. Jadi tempat-tempat wisata nanti juga menjadi hal yang penting, karena kadang kita fokus kepada jalan utamanya, padahal jalur ke arah tempat-tempat wisata justru banyak kejadian kecelakaan. Sebagai bentuk dukungan, kami siap berkoordinasi, baik dengan Dirlantas Polda Jateng dan DIY,” jelasnya.