Dukung Mudik Gratis 2025: Kurangi Jejak Karbon, Tetap Fit di Perjalanan dengan Bejo Jahe Merah

Mudik Gratis 2025: Kolaborasi Bejo Jahe Merah untuk Perjalanan Sehat dan Ramah Lingkungan
SUARAJATIM - Mudik, tradisi tahunan yang menghubungkan rindu dan kebersamaan, selalu menyisakan cerita. Namun, di balik euforia pulang kampung, terselip tantangan lingkungan yang kerap terabaikan. Jejak karbon dari jutaan kendaraan, tumpukan sampah plastik di rest area, dan risiko kesehatan selama perjalanan menjadi PR bersama.
Peserta Mudik Gratis 2025 menerima bantuan dari Bejo Jahe Merah di titik PERTANGINA.
Tahun ini, Mudik Gratis Jawa Tengah 2025 kembali hadir dengan solusi inovatif, menggandeng Bejo Jahe Merah untuk mewujudkan mudik yang sehat sekaligus ramah lingkungan.

Menggunakan transportasi massal seperti bus atau kereta api bukan sekadar pilihan ekonomis, melainkan komitmen mengurangi polusi udara. Data Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan, satu bus dapat menggantikan 30 mobil pribadi, menekan emisi karbon hingga 75%. Program Mudik Gratis Jawa Tengah 2025 menyediakan 289 unit bus untuk mengangkut 14.374 pemudik. Langkah ini tak hanya mereduksi kemacetan, tetapi juga memangkas emisi gas buang secara signifikan.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa kolaborasi dengan pihak swasta seperti Bejo Jahe Merah menjadi kunci keberlanjutan program. Menurutnya, dukungan sponsor tidak hanya meringankan beban pemudik, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan selama perjalanan.

Selain memilih transportasi ramah lingkungan, pemudik diajak untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai. Membawa botol minum isi ulang, kotak makan reusable, dan alat makan pribadi bisa menjadi kontribusi kecil yang berdampak besar. Data KLHK mencatat, sampah plastik di rest area meningkat 40% selama musim mudik. Dengan gaya hidup zero-waste, setiap pemudik berpotensi mengurangi 1,2 kg sampah plastik per hari.

Bejo Jahe Merah dan PERTANGINA: Solusi Sehat di Tengah Perjalanan

Sebagai mitra kesehatan resmi, Bejo Jahe Merah tidak hanya membagikan produk kepada peserta terdaftar, tetapi juga menghadirkan PERTANGINA (Pertolongan Pertama pada Angin-anginan) di titik-titik strategis. Di sini, pemudik bisa menikmati jahe hangat, mengikuti aktivitas interaktif, atau sekadar beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Rindu Melati Siregar, Group Brand Manager Natural Wellness Category PT Bintang Toedjoe, mengungkapkan bahwa partisipasi Bejo Jahe Merah telah berjalan sejak 2022. Melalui kampanye #AntiAnginAnginClub, brand ini berfokus pada pencegahan masuk angin dan kelelahan selama mudik. “Kami ingin pemudik tiba di kampung halaman dengan kondisi prima, siap menciptakan momen berharga bersama keluarga,” ujarnya.

Kisah Sugimin (38), pemudik asal Magelang, menjadi bukti nyata manfaat program ini. “Dulu saya sering masuk angin saat mudik, tapi tahun ini badan terasa lebih hangat dan bertenaga berkat jahe merah,” tuturnya sambil tersenyum.

Tradisi mudik sejatinya adalah refleksi kebersamaan dan kepedulian. Dengan memilih bus gratis, mengurangi sampah plastik, dan menjaga kesehatan, setiap pemudik turut menulis cerita baru: mudik yang tak hanya mempertemukan keluarga, tetapi juga menjaga bumi agar tetap hijau untuk generasi mendatang.

Bejo Jahe Merah terus memperluas jangkauan layanan PERTANGINA hingga ke pelabuhan, stasiun, bandara, dan SPBU. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan mudik yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Sebab, di balik debu jalanan dan gemuruh mesin, yang tertinggal seharusnya bukan hanya jejak karbon, tetapi juga kenangan manis tentang perjalanan pulang yang bermakna.
LihatTutupKomentar