Sabtu, 01 Februari 2025
SUARAJATIM - Hingga akhir 2024, PT PLN (Persero) berhasil menyalurkan listrik sebesar 2.505 gigawatt hour (GWh) kepada 49.174 pelanggan di sektor perikanan dan kelautan melalui program Electrifying Marine. Sepanjang tahun 2024, program ini berhasil menarik 4.935 pelanggan baru, dengan total konsumsi listrik mencapai 47,32 GWh.
Electrifying Marine adalah inisiatif PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik di sektor kelautan dan perikanan. Program ini menyediakan listrik untuk berbagai kebutuhan, seperti kapal yang bersandar di pelabuhan, mini cold storage, serta fasilitas lain di dermaga, pelabuhan, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di seluruh Indonesia.
Manfaat Besar bagi Pelaku Usaha dan Lingkungan
Program ini telah memberikan dampak signifikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional di sektor perikanan. Salah satu contoh nyata dirasakan oleh Hutagalung, seorang pemilik kapal nelayan di TPI Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebelum adanya Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) dari PLN, proses bongkar muat ikan memakan waktu sekitar 2 jam dengan mengandalkan mesin kapal untuk penerangan, yang memerlukan bahan bakar.
“Setelah menggunakan ALMA, kami tidak perlu lagi menyalakan mesin kapal. Cukup menghubungkan ke listrik untuk penerangan selama proses bongkar muat. Ini membantu mengurangi biaya operasional hingga 70 persen,” tutur Hutagalung.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Lalu M. Faozal, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, Electrifying Marine memberikan manfaat ganda, baik bagi lingkungan maupun perekonomian masyarakat.
“Kami mendukung penuh program ini karena terbukti memberikan dampak positif, baik dari segi lingkungan maupun penghematan biaya operasional. Pemerintah akan terus memfasilitasi pengembangan program ini,” ujarnya pada Maret 2024.
Dukungan PLN untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam memberikan layanan listrik terbaik kepada seluruh pelanggan, termasuk di sektor kelautan dan perikanan. Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi.
“Melalui Electrifying Marine, kami ingin membantu pelaku usaha perikanan menghemat biaya operasional sekaligus mengoptimalkan aktivitas di pelabuhan. Program ini juga mendorong praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan,” jelas Darmawan.
Darmawan juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan prinsip Creating Shared Value (CSV), yang bertujuan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan.
Listrik yang Stabil dan Ramah Lingkungan
Salah satu keunggulan program Electrifying Marine adalah ketersediaan listrik PLN yang stabil dan lebih ekonomis dibandingkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini memudahkan pelaku usaha untuk beralih ke sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Dengan Electrifying Marine, pelaku usaha perikanan dapat beralih ke listrik yang lebih murah dan produktif. Selain itu, listrik menghasilkan emisi yang lebih rendah dibanding BBM, sehingga lebih ramah lingkungan,” papar Darmawan.
PLN berkomitmen untuk terus mengembangkan program Electrifying Marine melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga terkait.
“Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, mendorong kemandirian ekonomi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Darmawan.
Program Electrifying Marine PLN telah membuktikan manfaatnya bagi sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Dengan menyediakan listrik yang stabil dan ramah lingkungan, program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depannya, PLN akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memperluas dampak positif program ini bagi masyarakat.
 |
| Petugas PLN mengecek kondisi Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang digunakan oleh kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Bastiong Ternate. |
Electrifying Marine adalah inisiatif PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik di sektor kelautan dan perikanan. Program ini menyediakan listrik untuk berbagai kebutuhan, seperti kapal yang bersandar di pelabuhan, mini cold storage, serta fasilitas lain di dermaga, pelabuhan, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di seluruh Indonesia.
Manfaat Besar bagi Pelaku Usaha dan Lingkungan
Program ini telah memberikan dampak signifikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional di sektor perikanan. Salah satu contoh nyata dirasakan oleh Hutagalung, seorang pemilik kapal nelayan di TPI Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebelum adanya Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) dari PLN, proses bongkar muat ikan memakan waktu sekitar 2 jam dengan mengandalkan mesin kapal untuk penerangan, yang memerlukan bahan bakar.
“Setelah menggunakan ALMA, kami tidak perlu lagi menyalakan mesin kapal. Cukup menghubungkan ke listrik untuk penerangan selama proses bongkar muat. Ini membantu mengurangi biaya operasional hingga 70 persen,” tutur Hutagalung.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Lalu M. Faozal, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, Electrifying Marine memberikan manfaat ganda, baik bagi lingkungan maupun perekonomian masyarakat.
“Kami mendukung penuh program ini karena terbukti memberikan dampak positif, baik dari segi lingkungan maupun penghematan biaya operasional. Pemerintah akan terus memfasilitasi pengembangan program ini,” ujarnya pada Maret 2024.
Dukungan PLN untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam memberikan layanan listrik terbaik kepada seluruh pelanggan, termasuk di sektor kelautan dan perikanan. Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi.
“Melalui Electrifying Marine, kami ingin membantu pelaku usaha perikanan menghemat biaya operasional sekaligus mengoptimalkan aktivitas di pelabuhan. Program ini juga mendorong praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan,” jelas Darmawan.
Darmawan juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan prinsip Creating Shared Value (CSV), yang bertujuan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan.
Listrik yang Stabil dan Ramah Lingkungan
Salah satu keunggulan program Electrifying Marine adalah ketersediaan listrik PLN yang stabil dan lebih ekonomis dibandingkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini memudahkan pelaku usaha untuk beralih ke sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Dengan Electrifying Marine, pelaku usaha perikanan dapat beralih ke listrik yang lebih murah dan produktif. Selain itu, listrik menghasilkan emisi yang lebih rendah dibanding BBM, sehingga lebih ramah lingkungan,” papar Darmawan.
PLN berkomitmen untuk terus mengembangkan program Electrifying Marine melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga terkait.
“Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, mendorong kemandirian ekonomi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Darmawan.
Program Electrifying Marine PLN telah membuktikan manfaatnya bagi sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Dengan menyediakan listrik yang stabil dan ramah lingkungan, program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depannya, PLN akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memperluas dampak positif program ini bagi masyarakat.