Petugas Camat Pabean Cantikan membantu proses administrasi kependudukan bayi. |
Muhammad Januar Rizal, Camat Pabean Cantikan, menjelaskan bahwa dirinya bersama staf langsung "jemput bola" untuk membantu mendata identitas warga bernama Siti Ayu (23) hingga ke tempat tinggalnya di kawasan Tambak Asri, Kecamatan Krembangan.
"Fokus kami adalah memastikan bayi yang bernama Bima Febriano ini memiliki identitas kependudukan seperti akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA). Selain itu, bayi tersebut juga harus tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) ibunya," jelas Rizal pada Selasa (4/2/2025).
Tak hanya itu, Rizal juga menyebutkan bahwa pihaknya telah membantu mengaktifkan kembali status kepesertaan BPJS Kesehatan milik Siti Ayu yang sebelumnya nonaktif akibat kelalaian dalam mengecek status keanggotaannya.
"Semua proses selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini membuktikan bahwa kinerja kami cepat dan efisien," tegas Rizal.
Camat yang dikenal memiliki kinerja baik ini juga mengingatkan warga agar segera mengurus perubahan administrasi kependudukan. Menurutnya, saat ini proses pengurusan dokumen kependudukan sudah jauh lebih mudah dan gratis.
"Di Kecamatan Pabean Cantikan, kami bahkan memiliki layanan Cak Klepon (Cetak Akta Kematian dan Akta Kelahiran Melalui Handphone). Ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam mengurus administrasi kependudukan," papar pria berusia 45 tahun ini.
Siti Ayu: "Alhamdulillah, Semua Sudah Beres"
Siti Ayu (23) mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Camat dan staf Kecamatan Pabean Cantikan.
"Alhamdulillah, status kepesertaan BPJS saya sudah aktif kembali. Anak saya juga sudah memiliki akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), dan sudah tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) saya. Terima kasih, Pak Camat dan stafnya yang telah membantu semuanya dengan cepat dan gratis," ujar Siti Ayu.
Apresiasi dari Komunitas Tolong Menolong (KTM)
Daniel Lukas Rorong, Founder Komunitas Tolong Menolong (KTM) dan relawan pendamping, turut mengapresiasi kinerja Camat dan staf Kecamatan Pabean Cantikan.
"Pak Rizal selalu memberikan update melalui WhatsApp sejak awal saya melaporkan masalah ini saat masih di klinik bersalin. Kinerja beliau dan stafnya luar biasa. Saya sangat mengapresiasi," ungkap Daniel.
Aktivis sosial berusia 45 tahun ini juga mengingatkan pentingnya mengecek administrasi kependudukan secara berkala agar tidak menghadapi kendala saat membutuhkan layanan publik, seperti kesehatan dan pendidikan.
"Semoga permasalahan yang dialami Ibu Siti Ayu tidak terulang lagi pada warga Surabaya lainnya. Penting untuk selalu memeriksa status kependudukan, terutama kepesertaan BPJS," harap Daniel.
Kasus Siti Ayu sempat viral setelah diketahui bahwa ia tidak mampu melunasi biaya persalinan di klinik bersalin di Asemrowo, Surabaya. Beruntung, Komunitas Tolong Menolong (KTM) turun tangan dan berhasil menebus biaya persalinan yang awalnya sebesar Rp 2.161.000 menjadi Rp 1.100.000 setelah mendapatkan potongan biaya pada Senin (3/2/2025).
Setelah biaya persalinan dilunasi, Siti Ayu akhirnya bisa membawa pulang bayinya ke rumah kos-kosannya di Tambak Asri, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Daniel Lukas Rorong, Ketua KTM, bahkan mengantar Siti Ayu dan bayinya menggunakan mobil pribadi.
Permasalahan ini juga menarik perhatian Armuji, Wakil Walikota Surabaya, yang langsung terjun ke lokasi untuk membantu menyelesaikan masalah antara klinik bersalin dan orang tua bayi. Armuji juga memberikan donasi yang diserahkan langsung kepada Siti Ayu sebelum meninggalkan lokasi.