Presiden Prabowo menargetkan kemandirian energi dalam lima tahun ke depan, termasuk penghentian impor bahan bakar minyak (BBM). Ia juga optimistis bahwa Indonesia tidak hanya akan menjadi negara mandiri, tetapi juga menjadi salah satu pemain utama dalam transformasi energi global. |
"Dengan bangga, hari ini saya hadir untuk meresmikan proyek energi terbesar di dunia yang berkapasitas 3,2 Gigawatt (GW) sekaligus," ujar Prabowo di hadapan jajaran menteri dan pejabat tinggi.
Detail Proyek Strategis
Proyek yang diresmikan terdiri dari:
- 26 pembangkit listrik berkapasitas total 3.222,75 MW, termasuk PLTA, PLTS, PLTP, dan lainnya.
- 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dengan kapasitas 1.740 MVA.
Sebanyak 89 persen dari pembangkit yang diresmikan berbasis energi bersih, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara terdepan dalam transformasi energi baru dan terbarukan (EBT).
“Proyek ini adalah langkah nyata kita menuju swasembada energi yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung pemerataan pasokan listrik nasional dan pertumbuhan ekonomi,” jelas Prabowo.
Energi Bersih untuk Masa Depan
Presiden Prabowo menekankan pentingnya transformasi energi berbasis EBT untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, pemanfaatan potensi energi bersih, seperti PLTA, PLTS, dan biomassa, menjadi langkah strategis untuk mempercepat pembangunan nasional.
“Kita ingin menjadi negara industri modern yang mandiri secara energi. Dengan sumber daya alam melimpah, Indonesia mampu menjadi salah satu pelopor transformasi energi terbarukan dunia,” kata Prabowo.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung transisi energi dari fosil ke EBT. Proyek ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Ke depan, kita akan menambah 71 GW pembangkit baru, dilengkapi jaringan sepanjang 48 ribu kms untuk menopang kebutuhan listrik nasional,” ujar Bahlil.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengapresiasi dukungan pemerintah yang memungkinkan PLN merealisasikan infrastruktur kelistrikan berbasis EBT.
“PLN berkomitmen memberikan akses listrik merata bagi masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dengan swasembada energi. Proyek ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja baru,” terang Darmawan.
Komposisi Pembangkit Energi Bersih
Darmawan memaparkan, dari total 26 pembangkit listrik berbasis energi bersih:
- PLTA: 284 MW
- PLTM: 29,98 MW
- PLTP: 41,52 MW
- PLTS: 50,25 MW
- PLTBm: 27 MW
- PLTGU: 2.380 MW
- PLTMG: 60 MW
“Kehadiran pembangkit ini mendukung perekonomian nasional sekaligus menciptakan energi yang andal dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Darmawan.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dengan tambahan kapasitas 3,2 GW, proyek ini diharapkan memperkuat daya saing sektor industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Jaringan transmisi yang terintegrasi memungkinkan distribusi listrik lebih merata hingga ke pelosok negeri.
Pembangunan infrastruktur ini merupakan bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan PLN dalam menghadirkan keadilan energi. Prabowo menutup acara dengan optimisme bahwa Indonesia akan menjadi negara maju melalui transformasi energi berkelanjutan.