SUARAJATIM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menutup Posko Nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dengan laporan positif dari sektor energi dan sumber daya mineral. Salah satu pencapaian utama adalah keberhasilan PT PLN (Persero) dalam menjaga keandalan listrik nasional dan mendukung pengguna kendaraan listrik (EV) selama masa siaga yang berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025.
Suasana acara Penutupan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru pada Selasa (7/1). Keterangan foto: Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (tengah), Dirjen Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu (kedua dari kanan), Plt. Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Dadan Kusdiana (ketiga dari kiri), Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan), Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri (kiri), Kepala BPH Migas, Erika Retnowati (ketiga dari kanan), dan Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid (kedua dari kiri). |
PLN mencatat realisasi beban puncak nasional sebesar 39 Gigawatt (GW), jauh di bawah daya mampu pasok sebesar 52 GW. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengapresiasi kerja keras lintas sektor yang memungkinkan listrik tetap andal.
“Terima kasih atas arahan Menteri ESDM dan kerja keras insan PLN. Ini adalah hasil dari persiapan matang untuk menjaga suplai listrik selama Nataru,” ujar Darmawan.
PLN mengerahkan 81.591 personel siaga di 4.336 posko di seluruh Indonesia. Selain itu, PLN menyediakan peralatan lengkap seperti 1.792 genset, 735 Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.282 Unit Gardu Bergerak (UGB), 370 crane, dan 179 Unit Kabel Bergerak (UKB).
Dalam upaya mendukung mobilitas pengguna kendaraan listrik, PLN mencatat peningkatan transaksi pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebesar 429% dibanding tahun sebelumnya. Tercatat 48.254 kali transaksi dengan total 1.174.350 kWh energi yang terpakai, naik dari 233.328 kWh pada tahun sebelumnya.
Darmawan menjelaskan, PLN menambah jumlah SPKLU menjadi 3.069 unit di 2.906 lokasi strategis, termasuk 500 unit di jalur utama mudik seperti tol Trans Jawa dan Sumatra. Dengan jarak antar SPKLU sekitar 23 kilometer, pengguna EV dapat mudik tanpa khawatir kehabisan daya.
“Tidak ada laporan antrean panjang di SPKLU selama Nataru. Ini membuktikan peningkatan jumlah SPKLU efektif dalam mendukung mobilitas pemudik,” jelas Darmawan.
Apresiasi dari Menteri ESDM
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) Posko Nataru, termasuk PLN, yang berhasil menjaga keandalan sektor energi selama masa siaga.
“Alhamdulillah, semua berjalan baik. Ini berkat kekompakan dan kerja tim yang solid. Saya berharap kinerja ini dapat dilanjutkan untuk Posko Ramadhan dan Idul Fitri mendatang,” ujar Bahlil saat penutupan Posko Nataru di Kantor BPH Migas pada 7 Januari 2025.
Bahlil mengajak semua pihak untuk terus mempertahankan standar kerja yang tinggi, seraya mengucapkan terima kasih atas dedikasi seluruh tim.
PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kelistrikan, termasuk memperluas jaringan SPKLU demi mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan suksesnya pengelolaan Nataru 2025, PLN optimis menghadapi tantangan di masa mendatang.
“PLN akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik dalam hal kelistrikan maupun dukungan terhadap kendaraan listrik,” pungkas Darmawan.