- Adaremit berikan kemudahan, keamanan, dan keterjangkauan bagi siapa saja yang ingin mengirim uang ke luar negeri dengan lebih efisien, murah, dan cepat.
Surabaya, Suarajatim.com – Tingginya biaya transaksi pengiriman uang internasional jadi keluhan banyak orang. Padahal industri ini tengah bertumbuh signifikan sepanjang tahun 2023.
Melihat keresahan tersebut, Adaremit, platform digital pengiriman uang internasional, menghadirkan solusi yang mudah dan lebih murah bagi penggunanya.
Memanfaatkan teknologi digital melalui platform WhatsApp dan website, Adaremit menyederhanakan proses remitansi yang sebelumnya sering kali rumit dan memakan waktu.
“Adaremit hadir untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dalam pengiriman uang ke luar negeri, termasuk biaya yang mahal, pengiriman yang tidak tepat waktu, hingga prosedur yang kompleks. Kami berkomitmen untuk menyederhanakan proses tersebut dengan menyediakan platform digital yang mudah digunakan dan terpercaya bagi semua kalangan,” kata Budiman selaku Direktur PT Anugrah Danamas Remit.
Sebagai platform digital yang diluncurkan oleh PT Anugrah Danamas Remit, Adaremit memberi jawaban atas berbagai kebutuhan keuangan, khususnya pada kelompok pekerja migran yang ingin mengirim uang ke keluarganya di Tanah Air, atau orang tua yang ingin membiayai pendidikan anak di luar negeri.
Tak hanya itu, layanan ini juga mendukung peningkatan transaksi jual-beli internasional, berkat kemampuannya mengirim uang ke 159 negara dengan 39 jenis mata uang, termasuk Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, China, Singapura, dan Filipina, menggunakan nilai tukar yang kompetitif.
Sejak diluncurkan pada 2020, Adaremit telah membantu lebih dari 10.000 pengguna di berbagai wilayah di Indonesia. Adaremit juga berkomitmen mendorong inklusi keuangan dengan memastikan aksesibilitas layanan bagi seluruh kalangan masyarakat.
Pengguna tak perlu khawatir, karena layanan Adaremit ini dipastikan aman dan terpercaya karena sudah terdaftar serta diawasi oleh Bank Indonesia.
“Kami optimis pertumbuhan bisnis remitansi ke depan akan didorong oleh meningkatnya aktivitas perdagangan ekspor-impor, keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA), kebutuhan segmen pendidikan untuk WNI studi di luar negeri, hingga aktivitas pariwisata internasional” tutup Budiman.