SUARAJATIM - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan sejumlah instansi terkait menggelar survei jalur transportasi untuk memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik. Survei ini mencakup berbagai wilayah di Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur dan Bali, pada Jumat-Sabtu (29-30/11/2024).
Kegiatan strategis ini melibatkan beberapa pejabat tinggi, seperti Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, serta Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (TSDP) Ditjen Hubdat Kemenhub, Lilik Handoyo. Rombongan juga mendapatkan paparan penting dari Dirlantas Polda Bali Kombes Pol. Turmudi, Wadirlantas Polda Jatim AKBP Lukman Cahyono, serta perwakilan instansi terkait lainnya di Kantor ASDP Cabang Ketapang.
Fokus pada Jalur Arteri
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menyoroti potensi kecelakaan yang lebih tinggi di jalur arteri dibandingkan jalan tol berdasarkan hasil survei di wilayah Merak, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. "Dari pengalaman kami, jalur arteri memiliki potensi kecelakaan yang masih cukup tinggi dibandingkan jalan tol. Oleh karena itu, kami bersama para stakeholder juga mempersiapkan pengelolaan jalur arteri dengan baik, termasuk pengaturan di kawasan wisata dan penyeberangan seperti di Pelabuhan Ketapang,” ujar Rivan.
Jasa Raharja juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal dengan memastikan keselamatan di berbagai aspek persiapan Nataru. Langkah ini mencakup peningkatan sistem transportasi, manajemen lalu lintas, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya berkendara dengan aman.
“Kami mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan baik, termasuk menghindari puncak arus kemacetan, sehingga liburan Nataru dapat dinikmati dengan aman, nyaman, dan berkeselamatan,” tambah Rivan.
Contingency Plan untuk Kelancaran Penyeberangan
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan menegaskan bahwa pengelolaan penyeberangan menjadi salah satu aspek krusial dalam pengamanan mudik Nataru. "Penyeberangan merupakan salah satu aspek krusial jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kita telah menyiapkan contingency plan yang disepakati bersama semua stakeholder. Dengan persiapan yang matang, kami berharap arus mudik dan wisata selama Nataru berjalan lancar,” tegasnya.
Dalam tinjauan di Jawa Timur dan Bali, rombongan menekankan pentingnya koordinasi antarlembaga untuk menghadapi berbagai potensi tantangan, termasuk lonjakan jumlah pemudik dan wisatawan. Pelabuhan Ketapang, sebagai salah satu titik penting penyeberangan menuju Bali, juga menjadi fokus utama pengelolaan agar arus transportasi berjalan efisien.
Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata dari komitmen Jasa Raharja untuk mengedepankan aspek keselamatan berkendara. Selain survei jalur, edukasi kepada pengemudi dan masyarakat menjadi bagian integral dalam memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan Nataru.
Melalui survei ini, diharapkan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat bekerja sama menciptakan arus mudik yang aman, nyaman, dan bebas dari hambatan. Dengan dukungan persiapan matang dan sinergi lintas sektor, Nataru 2024-2025 diharapkan menjadi momentum liburan yang menyenangkan bagi seluruh masyarakat Indonesia.