SUARAJATIM - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung peningkatan kualitas dan produksi susu segar nasional melalui kolaborasi strategis dan inovasi. Langkah terbaru ini diwujudkan melalui pendirian Milk Collection Center (MCC) di Pujon, Malang, Jawa Timur, sebagai bagian dari program Dairy Development Program (DDP) yang telah dijalankan sejak 2013.
"Milk Collection Center FFI di Pujon, Malang, mendukung pengumpulan susu segar berkualitas |
Inisiatif ini menggandeng Koperasi SAE Pujon, salah satu koperasi peternak sapi perah lokal, guna mendukung pemberdayaan peternak dalam menghasilkan susu berkualitas tinggi. Dalam proyek ini, FFI memberikan dukungan berupa perbaikan fasilitas tanpa bunga senilai Rp1,5 miliar dan dua unit cooling tank berkapasitas masing-masing 5 ton untuk menjaga kualitas susu segar.
Milk Collection Center (MCC) memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi pengumpulan susu segar, menjaga kualitas, serta memastikan standar produksi sesuai kebutuhan industri pengolahan. Fasilitas ini dilengkapi teknologi modern untuk menjaga kualitas susu segar, termasuk sistem pendinginan berkapasitas besar.
"Koperasi produk susu (KPS) adalah mitra strategis kami untuk memberdayakan para peternak menghasilkan susu segar berkualitas tinggi. Melalui DDP, kami terus membangun ekosistem pemberdayaan peternak yang berdampak positif pada ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director FFI.
Selain MCC, FFI juga menjalankan program inovatif lainnya, seperti memberangkatkan peternak muda anggota Koperasi SAE Pujon untuk pelatihan di Belanda, serta proyek biogas yang didukung PT Jawa Power. Proyek ini mengolah limbah kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan, mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus efisiensi biaya peternak.
Peresmian MCC di Pujon dihadiri oleh Dr. drh. Agung Suganda, M.Si., Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI. Ia mengapresiasi kolaborasi FFI dan Koperasi SAE Pujon sebagai model kemitraan yang positif untuk pengembangan industri susu lokal.
"Kami berharap keberhasilan ini dapat menjadi teladan bagi industri pengolahan susu lainnya di Indonesia. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas susu dalam negeri, tetapi juga mendukung kesejahteraan peternak lokal," ujarnya.
Proyek biogas Koperasi SAE Pujon bersama Frisian Flag Indonesia untuk energi terbarukan |
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., turut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. "Kolaborasi antara FFI, pemerintah, dan koperasi ini berkontribusi besar terhadap kesejahteraan peternak serta penyediaan susu berkualitas untuk mendukung gizi nasional," katanya.
Salah satu tantangan yang dihadapi industri peternakan adalah regenerasi peternak. Mayoritas peternak sapi perah di Indonesia berada di rentang usia 50–55 tahun, sementara generasi muda cenderung kurang tertarik pada sektor ini. Untuk mengatasi tantangan tersebut, FFI meluncurkan Young Progressive Farmer Academy (YPFA) pada 2023.
Program ini membekali peternak muda dengan pengetahuan tentang manajemen peternakan, kesehatan hewan, dan praktik berkelanjutan. Peserta YPFA dilatih untuk menjadi generasi peternak yang kompeten dan mampu bersaing di era modern.
Proyek Biogas dan Dampaknya
Inisiatif biogas oleh FFI bersama PT Jawa Power mengolah limbah kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan, mengurangi emisi karbon hingga 75.000 kg CO2 ekuivalen per tahun. Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mengurangi biaya operasional peternak, seperti kebutuhan gas untuk memasak.
"Kami sangat mendukung keberlanjutan lingkungan melalui proyek ini. Limbah sapi yang telah dikeringkan juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk," ujar HM Ni'am Shofi, Ketua Umum Koperasi SAE Pujon.
Dampak Positif untuk Gizi Nasional
Susu merupakan sumber nutrisi penting yang kaya protein, vitamin, dan mineral. Namun, berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6%, masih jauh dari target pemerintah sebesar 14% pada 2024.
Melalui program-program seperti MCC dan DDP, FFI berupaya mendukung pemenuhan kebutuhan gizi nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada susu impor.
"Kami percaya inisiatif ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi peternak dan masyarakat. FFI bersama Koperasi SAE Pujon akan terus berkolaborasi untuk mendukung industri susu nasional dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia," tutup Andrew.
Dengan berbagai program pemberdayaan, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas sektor, PT Frisian Flag Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan industri susu lokal dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah. MCC di Pujon menjadi langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan, sekaligus solusi untuk tantangan gizi nasional di Indonesia.