Amar |
SJT– PT Bank Amar Indonesia Tbk (“Amar Bank,” IDX: AMAR), sebagai pionir bank digital di Indonesia meluncurkan Embedded Banking, sebuah inovasi yang memungkinkan platform digital untuk menawarkan layanan perbankan langsung ke dalam ekosistem mereka. Solusi perbankan yang resmi diluncurkan awal Desember ini di Jakarta, merupakan langkah strategis Amar Bank dalam memperluas jangkauan layanan perbankan digital.
Saat ini, beberapa platform digital masih menggunakan cara yang kompleks dalam menangani fungsi-fungsi keuangan penting. Misalnya, pembayaran diproses melalui payment gateway, pinjaman difasilitasi oleh bank atau mitra fintech, dan pengguna mengelola tabungan mereka melalui institusi keuangan yang terpisah. Pendekatan yang terfragmentasi ini sering kali menyebabkan inefisiensi operasional, biaya yang meningkat, dan pengalaman pengguna yang terputus.
Embedded Banking yang dihadirkan Amar Bank memungkinkan mitra platform digital memiliki kemampuan untuk menawarkan layanan-layanan ini bagi pengguna mereka, tanpa perlu menyikapi tantangan regulasi atau infrastruktur yang kompleks. Kini, platform dapat menawarkan layanan perbankan terpadu, dari melakukan pembayaran hingga mengakses pinjaman dan mengelola tabungan, tanpa perlu meninggalkan platform tersebut.
“Amar Bank berkomitmen mendukung transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif dan inovatif. Inovasi embedded banking yang kami hadirkan ini memperkuat ekosistem perbankan digital Amar Bank dengan memberikan akses yang lebih mudah kepada berbagai segmen pasar,” ujar Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank.
Embedded Banking menawarkan berbagai manfaat untuk memposisikan platform digital ke arah pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing mereka di tengah ekonomi digital yang terus berkembang. Solusi ini dapat dengan mudah diterapkan di dalam platform digital, dengan arsitektur plug-and-play yang dirancang untuk integrasi yang cepat dan seamless, tanpa memerlukan investasi besar dalam infrastruktur.
Kevin Kane, Chief Technology Officer Amar Bank, menekankan pentingnya inovasi ini, “Embedded Banking memungkinkan akses layanan perbankan yang praktis tanpa perlu berpindah aplikasi. Dengan teknologi plug-and-play Software Development Kit (SDK), Amar Bank menyediakan kemudahan bagi mitra bisnis berbagai sektor untuk mengintegrasikan layanan perbankan secara cepat dan efisien dan memungkinkan platform mitra untuk fokus pada peningkatan pengalaman pengguna dan pertumbuhan bisnis mereka.”
Dengan menyediakan layanan perbankan dalam platform, mitra platform digital dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi friksi yang disebabkan oleh perpindahan antar aplikasi atau situs web. Hal ini dapat berujung pada peningkatan pengguna aktif, frekuensi penggunaan yang lebih tinggi, dan tingkat retensi yang lebih baik.
Embedded Banking hadir pada saat yang tepat ketika ekonomi digital Indonesia tumbuh dengan pesat. Laporan DailySocial terbaru memproyeksikan bahwa ekonomi digital Indonesia akan mencapai $200 miliar pada tahun 2030, menjadikannya salah satu ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Namun kondisi makroekonomi Indonesia saat ini menghadirkan tantangan baru. Meskipun inflasi menurun, tingkat pengangguran meningkat, dan momentum investasi di sektor digital cenderung melambat dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir. Situasi ini menggarisbawahi pentingnya bagi pelaku bisnis untuk mengadopsi solusi finansial yang tidak hanya hemat biaya tetapi juga mampu meningkatkan volume transaksi.
Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital di Center of Economic and Law Studies (CELIOS) yang turut hadir pada acara peluncuran layanan Embedded Banking Amar Bank, menyoroti pentingnya inovasi dari perbankan digital untuk membantu bisnis mengurangi hambatan operasional, meningkatkan efisiensi, dan tetap kompetitif.
"Dengan membuat inovasi layanan finansial yang mudah dijangkau dan mengurangi hambatan lintas sektor, inovasi embedded banking tidak hanya mendorong transaksi digital tetapi juga memberikan efisiensi biaya yang lebih konkrit. Embedded banking juga membuka peluang untuk aliran pendapatan baru, sehingga dapat berkontribusi terhadap menciptakan retensi yang baik untuk stabilitas ekonomi jangka menengah dan panjang di Indonesia," jelas Nailul.
Embedded banking dirancang untuk integrasi yang seamless di berbagai industri termasuk e commerce, logistik, ritel, dan kesehatan, memungkinkan platform dari sektor tersebut menyediakan layanan perbankan tanpa investasi infrastruktur yang besar. Dengan membuat layanan perbankan lebih mudah diakses embedded banking mampu mendorong tingkat inklusi finansial, transaksi digital, dan memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia.