SUARAJATIM – PT PLN (Persero) telah resmi menjalin kolaborasi dengan enam startup inovatif dalam program "Connext Powered by PLN". Pada acara yang digelar di Kantor Pusat PLN di Jakarta, sepuluh Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024 ditandatangani sebagai langkah strategis dalam membangun ekosistem bisnis energi yang lebih inovatif dan ramah lingkungan di Indonesia.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo (tengah), Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi (kelima dari kanan), Direktur Energy Related Business PLN Icon Plus, Chipta Perdana (keempat dari kanan), Direktur Keuangan dan SDM PLN Haleyora Power, Isral (ketiga dari kanan), Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha PLN Enjiniring, Kurnia Rumdhony (kanan), Executive Vice President Bisnis, Korporat dan Investasi PLN, Abdan Hanif Satria (keenam dari kanan), Chief Executive Officer (CEO) Daya Green, Sonny (kiri), CEO StarvoGo, Cahyadi (kedua dari kiri), CEO Smartcool, Andri Aslan (ketiga dari kiri), CEO TechnoGis, Sarono (keempat dari kiri), Chief Operating Officer (COO) Beta Drone, Asha W. Saelan (kelima dari kiri), CEO Maka Motors, Raditya Wibowo (keenam dari kiri), dan perwakilan Higo, Devita Dewi (kedua dari kanan). |
Program Connext Powered by PLN ini, yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2023, bertujuan untuk menjadi "rumah besar" bagi startup energi di Indonesia. Melalui program ini, PLN ingin menciptakan ekosistem bisnis yang saling terhubung antara perusahaan besar dan startup, terutama di sektor energi berkelanjutan. Di antara startup yang terpilih untuk kolaborasi tahap pertama ini adalah Daya Green, Smartcool, Technogis, BETA-UAS, HIGO, dan Maka Motors. Mereka dipilih berdasarkan kemampuan masing-masing dalam menghadirkan inovasi dan teknologi untuk pengembangan bisnis di sektor energi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa kemitraan dengan startup menjadi krusial bagi PLN dalam perjalanan transformasinya. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya berfokus pada PLN sebagai perusahaan energi, tetapi juga menjadi wadah yang mendorong pertumbuhan startup energi di Indonesia.
"Kami ingin PLN menjadi pusat ekosistem startup energi di Indonesia. Kolaborasi ini bukan hanya untuk PLN, namun juga untuk mendorong pertumbuhan bisnis, pasar, dan peluang baru bagi seluruh mitra," kata Darmawan.
Darmawan melihat potensi besar di sektor startup energi yang dapat memperkuat ekosistem energi di masa depan. Ia menekankan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN terus membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak swasta dalam berbagai proyek pengembangan bisnis. Langkah ini, menurut Darmawan, bukan hanya untuk kepentingan PLN, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung ekonomi nasional.
"Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem yang kaya akan inovasi dan kolaborasi. PLN berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengentaskan kemiskinan, dan menjaga kelestarian lingkungan," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menambahkan bahwa kerja sama dengan startup akan membuka peluang bisnis baru yang bermanfaat bagi ekosistem energi nasional. Ia berharap bahwa dalam waktu dekat, hasil dari MoU ini dapat diwujudkan dalam bentuk proyek nyata.
"Kami berharap di kuartal pertama 2025, ada proyek konkret yang bisa dieksekusi sebagai hasil dari MoU ini. Ini bukan sekadar kerja sama, tetapi sebuah perjalanan panjang untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri energi di Indonesia," jelas Hartanto.
Hartanto melanjutkan bahwa program Connext Powered by PLN dirancang untuk merangsang munculnya inovasi di sektor kelistrikan dan pemanfaatan energi hijau. Program ini diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang erat antara PLN dan startup, dari tahap eksplorasi hingga ke tahap komersialisasi. Menurutnya, para startup yang tergabung dalam program ini akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan ide dan produk mereka bersama dengan ekosistem yang dimiliki oleh PLN.
"Diharapkan untuk para startup yang akan bekerja sama dengan ekosistem PLN dapat mengeksplorasi lebih lanjut potensi-potensi bisnis lainnya, serta melanjutkan kolaborasi sampai dengan tahapan komersialisasi bersama PLN Group," imbuh Hartanto.
Program Kolaborasi dan Inkubasi
Program kolaborasi dalam Connext Powered by PLN merupakan satu dari beberapa inisiatif PLN untuk mendukung pengembangan startup energi. Selain program kolaborasi, PLN juga menyediakan program inkubasi dan komunitas bagi startup tahap awal. Program kolaborasi sendiri dirancang khusus bagi startup yang telah mencapai tahap lanjut dan fokus pada pemanfaatan peluang atau aset yang dimiliki PLN.
Pada tahap awal, kerja sama bisnis antara PLN dan startup ini akan melalui fase pengujian integrasi dan identifikasi potensi kemitraan strategis. Tujuan dari fase ini adalah untuk menguji sejauh mana teknologi dan inovasi yang dikembangkan startup tersebut dapat mendukung kebutuhan PLN, baik dalam peningkatan pendapatan beyond kWh maupun dalam memperkuat posisi PLN sebagai pemimpin di bidang energi.
"Program Connext Powered by PLN ini diharapkan bisa mempertemukan ide-ide inovatif dari para startup dengan kebutuhan bisnis PLN, sehingga tercipta sinergi yang saling menguntungkan," ungkap Darmawan.
10 MoU Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024
Dalam rangkaian penandatanganan MoU, PLN merinci sepuluh proyek kolaborasi yang akan menjadi fokus pada tahap pertama tahun 2024 ini. Berikut adalah daftar kesepakatan kerja sama yang telah ditandatangani:
- Studi Bersama Penyediaan Layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara Starvo (PT Starvo Global Energi) dengan PLN Icon Plus.
- Studi Bersama Penyediaan Layanan Smart Air Conditioner (AC) antara Smartcool (PT Quanta Teknik Gemilang) dengan PLN Icon Plus.
- Studi Bersama Penyediaan Layanan SPKLU antara Dayagreen (PT Sumber Daya Alamindo) dengan PLN Icon Plus.
- Studi Bersama Pengembangan dan Monetisasi Wifi Advertising di Indonesia antara HIGO (PT Higo Fitur Indonesia) dengan PLN Icon Plus.
- Kerja Sama Penyediaan Fasilitas dan Layanan E-Mobility serta Energy Storage System antara Starvo (PT Starvo Global Energi) dengan PLN Haleyora Power.
- Kerja Sama Penyediaan Produk Layanan Alat Pengisi Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara Dayagreen (PT Sumber Daya Alamindo) dengan PLN Haleyora Power.
- Kerja Sama Layanan Inspeksi Transmisi dan Distribusi serta Manajemen Tenaga Ahli antara BETA-UAS (PT Bentara Tabang Nusantara) dengan PLN Haleyora Power.
- Kerja Sama Penyediaan Fast Charging EV2W dan Studi Pengembangan EV2W untuk Penggunaan Internal antara Maka Motors (PT Kendaraan Listrik Nusantara) dengan PLN Haleyora Power.
- Kerja Sama Monitoring Aset Transmisi dan Distribusi Menggunakan Data Analitik, AI, dan Drone antara Technogis (PT Techno GIS Indonesia) dengan PLN Haleyora Power.
- Kerja Sama Pengembangan Teknologi Monitoring Sedimentasi untuk Jasa Dredging Operator antara Technogis (PT Techno GIS Indonesia) dengan PLN Enjiniring.
Kolaborasi yang dijalin melalui Connext Powered by PLN menunjukkan komitmen kuat PLN dalam mengembangkan bisnis energi yang lebih hijau dan inovatif. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transformasi PLN sebagai perusahaan energi nasional yang adaptif dan mampu menjawab tantangan industri energi di masa depan.