SUARAJATIM - Bank Mandiri semakin menegaskan perannya sebagai agen perubahan dan pencipta nilai dalam mendukung agenda perubahan iklim global. Dalam ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menggarisbawahi komitmen bank dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan melalui inovasi di sektor finansial.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, berbicara tentang pembiayaan berkelanjutan di PBB COP-29 Baku, Azerbaijan |
"Bank Mandiri berkomitmen untuk memimpin inovasi pembiayaan berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan sumber daya alam Indonesia sebagai aset strategis dalam menjaga stabilitas iklim dunia," ungkapnya saat berbicara dalam sesi “CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing" di Paviliun Indonesia, Senin (11/11).
Darmawan menjelaskan, Indonesia memiliki tiga faktor penting yang mendukung agenda iklim global, yakni luasnya lahan gambut, keanekaragaman hayati yang tinggi, dan hutan tropis terbesar ketiga di dunia. Menurutnya, faktor-faktor ini menjadikan Indonesia mampu memimpin penerapan natural-based solution (NBS) untuk mendukung transisi ekonomi rendah karbon.
Namun, Darmawan menyadari masih ada tantangan untuk mewujudkan ekosistem berkelanjutan di Indonesia. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan pengetahuan terkait praktik bisnis berkelanjutan, akses teknologi yang belum merata, dan kebutuhan pembiayaan yang lebih besar untuk mengembangkan proyek-proyek berbasis lingkungan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Bank Mandiri memiliki dua fokus utama. Pertama, berperan sebagai ESG Advisor bagi nasabah yang ingin melakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Kedua, memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek iklim yang mendukung pengurangan emisi.
“Mimpi besar kami adalah menjadi Sustainability Champion, melalui praktik bisnis yang berdampak positif, memperoleh keunggulan kompetitif dalam aspek keberlanjutan, dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim," ujar Darmawan. Bank Mandiri juga menargetkan untuk mendukung tujuan Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.
Hingga September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 285 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 12,8%. Portofolio sosial menyumbang Rp 143 triliun, tumbuh 9,4%, sementara portofolio hijau mencapai Rp 142 triliun dengan pertumbuhan 16,4%. Pencapaian ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin pasar dengan pangsa portofolio hijau di atas 35%.
“Kami mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk berkolaborasi dengan kami. Bersama-sama, kita dapat memperbesar dampak positif, mempercepat penurunan emisi, dan menciptakan masa depan yang mengedepankan keseimbangan ekonomi dan lingkungan,” tutup Darmawan.