Program Makan Gratis Ala Prabowo Banyak Diremehkan, Prof. Stella Christie Ungkap Faktanya

  • Program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo dan Wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, memang dipandang skeptis oleh masyarakat. Keraguan ini juga sempat singgah di benak Prof. Stella Christie. Namun setelah mempelajari banyak riset, kini ia mendukung penuh program tersebut, mengapa demikian?


Suarajatim.com - Sosok Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D., tengah jadi sorotan. Namanya melejit usai hadir di kediaman Presiden Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10/2024) bersama deretan nama politikus terkemuka Tanah Air.

Stella Christie di balik Makan Gratis Prabowo

Beberapa hari berselang, namanya diumumkan sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih usungan Presiden Prabowo.


Wanita asal Medan ini adalah seorang ilmuwan kognitif terkemuka yang juga guru besar di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok. Karier pendidikannya begitu mentereng hingga menarik perhatian masyarakat.


Di kanal Youtube MerdekaDotCom, Christie mengungkapkan cerita bagaimana dirinya bisa kenal dengan Presiden Prabowo dan diajak masuk ke kabinetnya.


"Mulanya saya bertemu Pak Menko Luhut Panjaitan di Beijing saat beliau melakukan kunjungan ke Tsinghua University. Kebetulan saat itu Vice President Tsinghua University membawa saya karena saya satu-satunya orang Indonesia yang guru besar di sana," kisahnya. 


Dari sanalah Luhut mengetahui sepak terjang Christie di bidang akademis yang begitu gemilang. Christie pun berhasil dibikin pulang kampung ke Indonesia dan diperkenalkan ke Prabowo Subianto.


Christie bahkan diminta memberikan masukan soal program makan gratis yang diusung Prabowo.


"Saat perkenalan itu Pak Menko melibatkan saya soal pendidikan dan memperkenalkan saya dengan Pak Prabowo. Saya diberikan kesempatan untuk memberi masukan-masukan sebagai ilmuan," katanya. 


Guru besar yang menyandang gelar profesor seumur hidup di Tsinghua University itu mengaku mulanya ia ragu jika makan gratis bisa mencerdaskan para pelajar. Ia kemudian mempelajari riset-riset yang berkaitan tentang hal itu.


"Kalau untuk menyehatkan, makan bergizi itu pasti, tapi kalau untuk mencerdaskan, awal mulanya saya ragu. Tapi ternyata program makan gratis ini sudah dilakukan di beberapa negara termasuk Amerika," kata Christie.


Ia menjabarkan, ternyata ada bukti riset yang mengungkapkan bahwa penyediaan makan gratis di sekolah bisa meningkatkan prestasi belajar. Riset ini dilakukan dengan cara membandingkan prestasi anak-anak sebelum dapat makan gratis dan sesudah, juga membandingkan prestasi antara anak yang dapat makan gratis dan yang tidak. 


"Di sebuah SMP di New York, program seperti ini berhasil meningkatkan nilai matematika sebanyak 5,9%. Untuk pelajaran bahasa naik sebanyak 8,3%. Ada pula program sarapan di USA yang terbukti meningkatkan prestasi matematika untuk TK dan SD sebanyak 23%," ujarnya. 


Mengapa hal ini bisa terjadi? Christie mengatakan bahwa penyediaan makan gratis di sekolah membawa berbagai dampak positif. Di antaranya siswa jadi lebih semangat hadir di sekolah. Perut yang kenyang juga terbukti dapat meningkatkan konsentrasi saat belajar.


"Berdasarkan riset, 20% dari makanan yang kita konsumsi dipakai untuk kinerja otak. Berarti kalau kita kekurangan asupan makanan, maka kinerja otak juga menurun," kata wanita usia 45 tahun tersebut.


Seperti diketahui, program makan siang gratis yang digadang-gadang saat kampanye Pilpres lalu kini telah berganti menjadi program makan berizi gratis. Menurut Christie, ini dilakukan setelah melakukan riset mengenai efektivitasnya.


"Ada makanannya pun itu sudah berdampak positif. Apalagi jika ditambah bergizi. Penelitian ini sudah dilakukan di California pada 2017. Kualitas makanan bergizi berdampak 4% lebih tinggi terhadap hasil tes akademik. Namun makanan bergizi seperti apa yang harus disiapkan, kita harus melakukan penelitian lebih lanjut," kata Christie.


Menurutnya, pengertian gizi yang baik sendiri bisa berbeda-beda sehingga harus dicari menu apa yang memang terbukti efektif meningkatkan prestasi belajar.


"Misalnya anak-anak makan tempe, namun terbukti ada dampak besar, maka ini termasuk makanan bergizi. Jadi bukan berarti harus mahal, harus daging dan sebagainya. Itulah fungsinya penelitian," tambah wanita lulusan Harvard University dengan predikat magna cum laude dan Highest Honors itu.


Christie mengatakan bahwa program makan gratis di tingkat SD akan dilakukan di pagi hari atau saat sarapan. Hal ini dilakukan mengingat siswa sekolah dasar umumnya pulang pada jam 12.30.


"Memang disarankan pagi hari karena melihat pragmatisme sekolah kita. Kalau untuk siswa SMP SMA okelah makan siang. Tapi kalau di tingkat SD di mana sekolah berakhir di jam 12.30, maka makan pagi akan jauh lebih berdampak untuk meningkatkan perhatian siswa pada pelajaran," ungkap ibu satu anak itu.

Anak dan suami prof stella christie

Selain itu, menyediakan makan pagi dinilai lebih ekonomis dibanding menyediakan makan siang, sehingga uang negara bisa lebih dihemat namun hasil yang didapatkan sama. Pertimbangan ini juga akan dilakukan pada pemilihan menu makanan nantinya.


Secara umum, Christie merasa program-program yang dicanangkan Presiden Prabowo sudah pas untuk mengarah pada pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Menurutnya, sebuah negara bisa maju bukan karena sumber daya alamnya melainkan dari sumber daya manusianya.


"Program yang sudah dilakukan sekarang dan akan dikembangkan di pemerintahan ke depan memang arahnya ke SDM. Seperti membangun SMA unggul yang dipercayakan kepada saya. Tapi itu kita bahas nanti ya," ucapnya sambil tersenyum.

LihatTutupKomentar