SUARAJATIM - Mohammad Zaki Ubaidillah, atau yang akrab disapa Ubed, adalah seorang remaja asal Desa Ketapang, Sampang, Madura, yang baru-baru ini berhasil membuat harum nama Indonesia di kancah dunia.
Mohammad Zaki Ubaidillah menjadi juara bulutangkis kelas dunia di WJC 2024 |
Kemenangan ini sekaligus menobatkan Zaki sebagai putera Madura pertama yang berprestasi di ajang internasional bulutangkis kelas junior.
Perjalanan Awal dari Madura hingga ke Kancah Dunia
Zaki, yang lahir pada 26 Juni 2007, berasal dari keluarga sederhana di Madura. Anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan buah hati pasangan Bambang Suhariyadi dan Hariyanti.
Kisah perjalanan Zaki di dunia bulutangkis dimulai sejak kecil, ketika ia sering diajak oleh kakeknya untuk menonton pertandingan bulutangkis. Sang kakek menjadi figur pertama yang memperkenalkan olahraga ini kepadanya dan memberikannya raket pertama yang menjadi awal kecintaannya pada bulutangkis.
“Dulu, kakek sering ajak nonton bulutangkis, dan ia juga yang pertama kali memberiku raket,” cerita Zaki. Tidak hanya kakeknya, ayah Zaki juga memiliki kemampuan bermain bulutangkis. Meskipun hanya bermain di tingkat kampung, ayahnya kerap menjadi inspirasi bagi Zaki. “Ayah bisa main bulutangkis di tingkat kampung, dan itu membuat saya ingin lebih serius menggeluti olahraga ini,” kenang Zaki.
Seiring berjalannya waktu, bakat Zaki semakin terlihat. Ia mulai mengikuti berbagai kompetisi bulutangkis di tingkat lokal dan sekolah. Prestasi demi prestasi pun ia raih, hingga akhirnya ia berkesempatan mengikuti audisi di PB Djarum Kudus pada tahun 2019.
Setelah melalui proses seleksi ketat, Zaki berhasil lolos dan terpilih menjadi salah satu atlet binaan PB Djarum, sebuah klub bulutangkis bergengsi di Indonesia yang terkenal melahirkan atlet-atlet nasional.
Prestasi di World Junior Championships 2024
Langkah Zaki untuk menorehkan prestasi dunia dimulai ketika ia tergabung dalam skuad Garuda Muda di World Junior Championships 2024. Turnamen ini berlangsung dari 30 September hingga 5 Oktober 2024 di Nanchang, China, dan mempertemukan atlet-atlet muda berbakat dari berbagai negara. Indonesia berhasil menaklukkan tuan rumah sekaligus unggulan pertama, China, yang menjadi tantangan terbesar dalam turnamen ini.
Moh Zaki Ubaidillah, atlet bulutangkis muda asal Madura di Kejuaraan Dunia Junior 202 |
Dalam nomor beregu sektor tunggal putra, Zaki tampil sebagai salah satu andalan Indonesia. Meski ini merupakan debutnya di ajang internasional sebesar WJC, Zaki berhasil menunjukkan performa luar biasa. Ia sukses mengalahkan pemain tuan rumah, Hu Zhe An, dalam dua pertandingan yang menegangkan.
“Di nomor beregu, saya sempat tegang saat menghadapi China. Tapi setelah beberapa poin, saya berusaha tenang dan fokus agar tidak melakukan kesalahan sendiri,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Zaki juga berhasil meraih medali perunggu di nomor perorangan setelah melewati serangkaian pertandingan sengit. Prestasi ini membuktikan ketangguhannya sebagai salah satu pemain muda berbakat yang siap membawa nama besar Indonesia di kancah bulutangkis internasional. “Medali ini saya persembahkan untuk bangsa Indonesia,” kata Zaki dengan penuh rasa syukur.
Dukungan dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PP PBSI
Keberhasilan Zaki bersama skuad Garuda Muda mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Dalam acara pemberian penghargaan yang digelar di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, pada 28 Oktober 2024, Zaki dan tim menerima penghargaan atas prestasi mereka.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyampaikan rasa bangganya terhadap para atlet muda yang telah berjuang membawa pulang Piala Suhandinata untuk Indonesia.
“Kami berharap agar di masa mendatang pahlawan-pahlawan bulutangkis masa depan akan lahir untuk meneruskan tongkat estafet prestasi pendahulunya. Semoga apresiasi ini dapat menambah motivasi dan semangat mereka untuk meraih juara di kejuaraan internasional lainnya,” ujar Yoppy.
Tidak hanya Bakti Olahraga Djarum Foundation, Ketua Umum Terpilih PP PBSI, Fadil Imran, juga turut mengapresiasi perjuangan skuad Garuda Muda yang mengharumkan nama bangsa. Dengan total apresiasi senilai Rp200 juta, Fadil berharap agar prestasi bulutangkis Indonesia tetap terjaga dan semakin bersinar di kancah internasional.
“Keberhasilan tim bulutangkis junior Indonesia di kejuaraan ini tentu menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa. Saya harap mata rantai prestasi bulutangkis Indonesia akan terus kokoh dan berkilau,” kata Fadil.
Motivasi dan Semangat Gotong Royong Tim
Zaki mengakui bahwa keberhasilannya tidak lepas dari semangat gotong royong yang terjalin di dalam tim. Di bawah kepemimpinan Mutiara Ayu Puspitasari sebagai kapten tim, mereka saling mendukung satu sama lain dan menjaga komunikasi agar tetap solid. Ketika menghadapi tekanan besar di lapangan, Zaki dan rekan-rekannya tetap berjuang sekuat tenaga untuk meraih setiap poin dengan maksimal.
Pemain ganda putri, Isyana Syahira Meida dan Rinjani Kwinara Nastine, yang juga berperan dalam kemenangan tim, menambahkan bahwa fokus dan ketenangan adalah kunci utama dalam menghadapi tekanan pertandingan.
“Saat di lapangan, kami saling menjaga mental dan tidak patah arang meskipun berada di bawah tekanan. Setiap poin sangat berarti, dan kami harus berjuang bersama,” ujar Isyana.
Kemenangan tim Indonesia di Piala Suhandinata tahun 2024 ini menjadi sejarah, mengingat Indonesia juga pernah meraih gelar yang sama pada tahun 2019. Zaki dan tim Garuda Muda berhasil mengulang prestasi gemilang tersebut dan mengukir nama Indonesia di panggung bulutangkis dunia.
Harapan Zaki untuk Masa Depan Bulutangkis Indonesia
Sebagai pemain muda, Zaki memiliki mimpi besar untuk masa depan. Ia ingin terus mengasah kemampuan dan meraih lebih banyak prestasi di ajang internasional. Selain itu, Zaki berharap bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Madura untuk terjun di dunia bulutangkis dan mengukir prestasi di tingkat global.
“Saya ingin membawa Indonesia dan Madura ke kancah internasional melalui bulutangkis. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi teman-teman di kampung untuk tidak takut bermimpi besar,” harapnya.
Perjalanan Zaki dari desa kecil di Madura hingga panggung dunia bukanlah perjalanan yang mudah. Butuh kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari keluarga serta pelatih untuk meraih posisi saat ini.
Melalui kemenangan Zaki di World Junior Championships 2024, Indonesia kembali membuktikan bahwa bibit-bibit atlet berprestasi dapat muncul dari berbagai daerah, bahkan dari pelosok negeri seperti Madura.
Kisah Zaki Ubaidillah adalah inspirasi nyata bagi banyak anak muda di Indonesia. Dengan ketekunan dan semangat juang tinggi, ia berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan dan membuat bangga seluruh rakyat Indonesia.
Mimpi Zaki adalah melihat kejayaan bulutangkis Indonesia terus bersinar di panggung dunia, dan melalui torehan prestasinya, ia sudah mulai membuka jalan untuk masa depan bulutangkis Indonesia yang lebih gemilang.