Prabowo dan Xanana Akrab Saling Rangkul, Lupa Pernah Jadi Musuh Bebuyutan?

  • Keakraban Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengingatkan kembali pada sejarah hubungan keduanya yang merupakan musuh bebuyutan di masa lalu. 


Suarajatim.com - Kunjungan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin (21/10), disambut hangat oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Keduanya nampak saling rangkul dan bercanda bak sahabat lama. Pertemuan tersebut ditujukan untuk membahas peningkatan kerja sama antar kedua negara.


Di sisi lain, mungkin banyak yang belum tahu bahwa Prabowo dan Xanana memiliki hubungan yang kelam di masa lalu. 


Tepatnya pada  tahun 1975, Prabowo yang kala itu menjabat sebagai komando pasukan khusus (Kopassus) ditugaskan di Timor Timur dalam operasi Seroja untuk menghalau gerakan komunisme rezim Fretilin yang ingin menginvasi Timor Timur.

Sementara Xanana adalah tokoh gerilyawan Fretilin yang paling keras memimpin perlawanan pada pasukan Indonesia.


Penangkapan Xanana merupakan kisah panjang yang dramatis. Prabowo Subianto beserta pasukannya yang dinamai Batalyon Parikesit, mulanya ditugaskan bergabung dengan Kopassus dan Paskhas untuk memburu pimpinan kelompok kriminial bersenjata (KKB) Timor Timur, Nicolao Lobato.


Diketahui sudah sejak lama KKB Timor Timur dengan nama Fretilin melakukan aksi perlawanan terhadap bangsa Indonesia, khususnya pada prajurit ABRI.


Pelarian Lobato berakhir setelah ia ditembak tepat di dada oleh Sertu Jacobus Maradebo, seorang prajurit ABRI asli Timor Timur.


Setelah kematian Lobato, aksi KKB Timor Timur sempat mereda. Namun tak lama, mencuat kembali saat dipimpin Xanana Gusmao.


Bukan hal mudah, bak belut, Xanana begitu licin untuk ditangkap hingga membuat tim pemburu dari Kopassandha yang bertugas, mengalami frustasi.


Di bawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satuan Tugas Pasukan Khusus itu terus melakukan perburuan. Hingga satu per satu tim menciduk orang-orang yang dicurigai jaringan Xanana Gusmao. Setelah mengorek informasi, maka 20 November 1992 jam 5 pagi, tim pemburu melesat ke persembunyian Xanana dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang.


Serangan kilat itu berhasil meringkus Xanana yang bersembunyi di sebuah lubang yang dibuat di dalam lemari. Xanana kemudian dibawa ke Jakarta untuk diadili.


Keberhasilan ini diapresiasi oleh Presiden Soeharto, Xanana dijebloskan ke Lapas Cipinang. Dan dikenakan hukuman 20 tahun penjara.


Kesuksesan perang di Timor Timur makin melambungkan karier Prabowo. Ia menjabat sebagai Komandan Jenderal alias Danjen Kopassus dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad. 


Setelah Soeharto tumbang, gejolak konflik di Timor Timur yang ngotot ingin memerdekakan diri kembali terjadi. Maka berdasarkan hasil referendum, di bawah kepemimpinan BJ. Habibie, diputuskan Timor Timur resmi lepas dari Indonesia. 


Xanana pun dibebaskan. Tepatnya tahun 2002, ia menjadi presiden Timor Timur yang kemudian diakui dunia internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste. Pada tahun 2023 lalu, Xanana dipilih menjadi Perdana Menteri Timor Leste.

Sementara itu, karier Prabowo meluncur turun dengan pencopotan jabatan usai reformasi karena dituduh terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi. Sejak saat itu, Prabowo lebih banyak aktif dalam dunia bisnis dan politik. Sebelum akhirnya berkali-kali dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia.


Pada beberapa kesempatan belakangan ini, Prabowo dan Xanana justru kerap pamer keakraban. Keduanya seakan ingin menunjukkan bagaimana peemusuhan itu telah berakhir, berganti dengan persahabatan yang saling menguntungkan.

LihatTutupKomentar