PLN Tingkatkan Keandalan Kelistrikan Gresik melalui Rekonduktoring 150 kV Lamongan-Cerme

SUARAJATIM - Komitmen PT PLN (Persero) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur dan Bali semakin nyata dengan rampungnya proyek peningkatan kapasitas konduktor pada jaringan 150 kV Lamongan – Cerme.


Proyek ini, yang dilakukan oleh PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), bertujuan memperkuat pasokan listrik untuk kawasan industri besar di Gresik.

Amiruddin, General Manager PLN UIT JBM, menjelaskan bahwa pemberian tegangan pertama (energize) pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Lamongan – Cerme Section 1 & 2 berhasil dilakukan setelah rekonduktoring rampung dalam waktu kurang dari satu bulan.

"Rekonduktoring ini bertujuan meningkatkan kapasitas transmisi untuk mengoptimalkan suplai listrik ke PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (PT BKMS), pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik – JIIPE," ungkap Amiruddin saat kunjungan lapangan di Gardu Induk (GI) 150 kV Bungah, kemarin (14/10).

Lebih lanjut, Amiruddin menekankan pentingnya proyek ini dalam mencegah overload pada penghantar 150 kV di sub sistem Babat-Lamongan-Cerme.

Dengan rekonduktoring ini, kapasitas konduktor berhasil ditingkatkan di 60 TIP tower transmisi sepanjang 20,088 kms yang menghubungkan GI 150 kV Cerme dan GI 150 kV Lamongan. Proyek ini menjadi bagian dari upaya PLN mendukung pembangunan nasional, khususnya di KEK Gresik yang merupakan Proyek Strategis Nasional.

“Keberhasilan rekonduktoring ini menjadi wujud nyata kontribusi PLN dalam mendukung pembangunan industri di Jawa Timur dan memperkuat ekonomi, terutama dalam mempersiapkan Industri 4.0," tambah Amiruddin.

Ia juga menegaskan pentingnya infrastruktur kelistrikan dalam mendukung keandalan suplai listrik di Jawa dan Bali. "Listrik adalah sumber energi yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan proyek rekonduktoring ini, kami berharap ekonomi Jawa Timur dan Bali terus berkembang, sejalan dengan tema ‘Indonesia Maju’,” ujarnya.

Amiruddin mengakhiri penjelasannya dengan memuji sinergi antara PLN Group dan para pemangku kepentingan dalam menyukseskan proyek ini. "Kolaborasi yang baik serta penerapan prinsip K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) memungkinkan proyek ini selesai tanpa kecelakaan (zero accident)," tutupnya.

LihatTutupKomentar