Barantin dan Universitas Airlangga Jalin Kerja Sama Strategis untuk Pengembangan Riset dan SDM

SUARAJATIM — Kolaborasi strategis antara Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan Universitas Airlangga resmi diperkuat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama di kampus Universitas Airlangga, Surabaya (30/10). Momen bersejarah ini ditandai dengan kehadiran Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, dan Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, serta dihadiri para pejabat tinggi kedua lembaga.

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, dan Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, menandatangani kerja sama
Dalam sambutannya, Sahat menggarisbawahi bahwa kerja sama ini akan menjadi pondasi yang kokoh bagi pengembangan sektor karantina, pendidikan, penelitian, dan teknologi di Indonesia. “Nota kesepahaman ini adalah landasan hukum yang akan memperkuat kerja sama, koordinasi, dan komunikasi yang telah terjalin baik antara Badan Karantina Indonesia dan Universitas Airlangga,” ujar Sahat.

Memayungi Kolaborasi Luas di Berbagai Bidang
Kerja sama ini mencakup banyak aspek penting, mulai dari pertukaran data dan informasi, koordinasi program pengembangan kapasitas sumber daya manusia, hingga pemanfaatan sarana dan prasarana. Dalam hal ini, Universitas Airlangga akan berperan sebagai pusat pengetahuan, riset, dan inovasi yang mendukung Barantin menjalankan tugasnya sebagai garda terdepan dalam perlindungan sumber daya alam hayati.

Sahat menekankan bahwa penandatanganan ini bukan hanya sekedar formalitas, melainkan wujud dari komitmen konkret untuk langsung mengimplementasikan berbagai program pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi. “Kolaborasi ini akan memfasilitasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dibutuhkan di bidang karantina,” tambahnya.

Barantin, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas perlindungan kelestarian sumber daya alam, memiliki peran yang vital dalam memastikan keamanan dan mutu pangan, perlindungan genetik, dan pengendalian spesies asing invasif. Melalui kerja sama ini, Sahat berharap agar prinsip keilmuan yang dipegang Barantin dapat semakin diperkuat dengan masukan dari perguruan tinggi sebagai pusat informasi dan riset.

Fokus pada Pengembangan Kompetensi SDM
Dalam sambutannya, Sahat menyoroti pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia di Barantin, terutama di wilayah Jawa Timur. Menurutnya, kolaborasi dengan Universitas Airlangga akan menjadi peluang besar bagi Barantin untuk meningkatkan kompetensi petugas karantina melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan. Dengan dukungan dari Pusat Pengembangan SDM Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, para petugas diharapkan akan memiliki kompetensi yang memadai untuk menghadapi tantangan di lapangan.


“Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mendukung program peningkatan kompetensi petugas karantina, khususnya di Jawa Timur. Kami sangat berharap, ini akan mendorong lebih banyak lulusan Universitas Airlangga untuk bergabung dengan Barantin,” ujarnya.

Sahat juga mengungkapkan kebanggaannya bahwa saat ini terdapat sekitar 87 pegawai Barantin di wilayah Jawa Timur yang merupakan lulusan Universitas Airlangga. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kontribusi Universitas Airlangga dalam memajukan sektor karantina telah berdampak langsung terhadap perkembangan Barantin di wilayah tersebut.

Pameran Komoditas Ekspor dan Dialog Bersama Mahasiswa
Selain penandatanganan kerja sama, acara ini juga diramaikan dengan pameran komoditas pertanian dan perikanan ekspor asal Jawa Timur. Pameran ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya peran Barantin dalam memastikan keamanan dan kualitas produk ekspor Indonesia.

Di sela-sela acara, para mahasiswa juga berkesempatan mengikuti Dialog Bersama Mahasiswa yang menghadirkan sejumlah narasumber dari Barantin. Diskusi ini membuka wawasan mahasiswa mengenai peran karantina dalam perlindungan dan pelestarian sumber daya hayati, serta pentingnya inovasi dan penelitian dalam mendukung tugas karantina. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk berdiskusi langsung dengan pejabat karantina, bertanya mengenai tantangan dan peluang di lapangan, serta mendapatkan gambaran karier di bidang karantina.

Menurut Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, kerja sama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan kampus sebagai pusat keilmuan yang berkontribusi pada pembangunan bangsa. “Universitas Airlangga siap mendukung Badan Karantina Indonesia dalam menyediakan tenaga profesional yang kompeten dan memiliki dedikasi tinggi. Kami berharap, kerja sama ini akan menjadi cikal bakal lahirnya program-program inovatif di bidang karantina dan perlindungan sumber daya alam,” ungkapnya.

Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan Melalui Sinergi
Kolaborasi antara Barantin dan Universitas Airlangga mencerminkan visi bersama kedua lembaga dalam mengembangkan riset, pendidikan, dan inovasi teknologi. Dengan dukungan Universitas Airlangga sebagai institusi pendidikan terkemuka, Barantin diharapkan dapat terus berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan, pakan, serta pelestarian spesies lokal.

Di akhir acara, Sahat mengajak semua pihak untuk bekerja bersama mewujudkan visi bersama ini. “Kami sangat berharap, kerja sama ini tidak hanya menjadi proyek sementara, tetapi menjadi landasan bagi langkah-langkah besar yang akan kita tempuh bersama. Mari kita majukan Indonesia melalui kolaborasi ini,” pungkas Sahat.

Kolaborasi strategis ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang luas, baik dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia maupun dalam memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

LihatTutupKomentar