SUARAJATIM - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 yang dikelola oleh PLN diyakini akan mendorong pertumbuhan investasi di sektor industri dan bisnis di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah melalui Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, dalam peresmian PLTGU tersebut di Semarang, Jumat (30/8).
Seremoni Peresmian Pengoperasian PLTGU Tambak Lorok Blok 3 di Semarang pada Jumat (30/8) yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu (kedua dari kiri), Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (ketiga dari kanan), Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra (kiri), Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan (ketiga dari kiri), Koordinator Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Satriyo Wibowo (kedua dari kanan) dan Wakil Kepala Satuan Pengamanan Objek Vital Polrestabes Semarang, Waluyo Setyo Hadi (kanan). |
"PLTGU Tambak Lorok Blok 3 mengadopsi teknologi pembangkit listrik terkini yang lebih efisien dan andal. Ini akan memperkuat pasokan listrik di Jawa Tengah yang saat ini sedang menjadi magnet investasi," ujar Boedyo.
Boedyo menambahkan bahwa percepatan investasi di Jawa Tengah, seperti terlihat pada pengembangan Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang, juga mencerminkan peningkatan kebutuhan energi listrik. Pada Juli 2024, konsumsi listrik di provinsi ini tercatat mencapai 19.594 GWh, naik 1.550 GWh dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Ia juga menekankan pentingnya sektor ketenagalistrikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, listrik menjadi pilar utama pembangunan.
Selain itu, Boedyo memuji PLTGU Tambak Lorok Blok 3 sebagai pembangkit ramah lingkungan dengan efisiensi mencapai 61%, yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 671 ribu ton CO2 per tahun. "Teknologi yang digunakan PLTGU ini sangat bersih dan lebih baik dibandingkan pembangkit berbasis fosil lainnya," tambahnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat seiring pertumbuhan investasi di Jawa Tengah. Dengan kapasitas maksimal mencapai 779 MW, PLTGU Tambak Lorok Blok 3 mampu memproduksi lebih dari 3.200 GWh listrik per tahun. "Tambahan pasokan listrik ini akan membantu Jawa Tengah siap menyambut investasi baru," kata Darmawan.
Ia juga menyebut bahwa sistem kelistrikan di Jawa Tengah saat ini memiliki daya mampu sebesar 7.221 MW, dengan beban puncak mencapai 5.332 MW. Selain dari sisi pasokan, kehadiran PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal dengan menyerap lebih dari 2.100 tenaga kerja, mayoritas merupakan warga Jawa Tengah.
Darmawan menegaskan komitmen PLN dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kini, tugas utama kami tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat," tutupnya.