BSI Dukung Jawa Timur sebagai Pusat Ekonomi Syariah Nasional Melalui Digitalisasi

SUARAJATIM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, termasuk mengupayakan Jawa Timur sebagai pusat ekonomi syariah nasional. Melalui berbagai inisiatif, seperti program literasi dan inklusi keuangan syariah, BSI terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perbankan syariah.

BSI mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur melalui digitalisasi pesantren dan masjid.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa perbankan syariah telah mencatat pertumbuhan signifikan dalam beberapa rasio keuangan, melampaui rata-rata industri. "Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempercayai perbankan syariah sebagai bagian dari solusi keuangan mereka," ujar Hery.

Lebih lanjut, Hery menambahkan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan ekosistem Islam sebagai bagian dari strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah. "Provinsi ini menjadi salah satu wilayah yang strategis dengan mayoritas populasi muslim, lebih dari 6 ribu pesantren, serta 51 ribu masjid," jelasnya.

Potensi besar Jawa Timur juga tercermin dari peningkatan pangsa penyaluran pembiayaan syariah di wilayah ini. Dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) Regional Jawa 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan bahwa pangsa penyaluran pembiayaan syariah di Jawa Timur meningkat dari 6% pada 2019 menjadi 7,7% pada kuartal II 2024. "Pertumbuhan penyaluran pembiayaan syariah di Jawa Timur cukup signifikan," ujar Adhy.

Sementara itu, Hery Gunardi menyatakan optimisme bahwa dengan dukungan masyarakat dan berbagai pihak, ekonomi syariah di Jawa Timur akan terus berkembang pesat. "Data menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah nasional," katanya.

Saat ini, BSI Region Jawa Timur telah melayani lebih dari 2,5 juta nasabah dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp23,35 triliun dan penyaluran pembiayaan Rp16,8 triliun, tumbuh 15,01% secara tahunan.

Untuk memperkuat ekosistem Islam, BSI telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 700 pesantren di Jawa Timur melalui program digitalisasi pesantren guna meningkatkan efisiensi dan kemandirian ekonomi. "Digitalisasi ini merupakan amanat Presiden untuk mempermudah pengelolaan transaksi keuangan di pesantren," kata Hery.

Selain pesantren, BSI juga fokus pada digitalisasi manajemen keuangan masjid untuk mempermudah transaksi finansial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf. "Program ini membantu pengurus masjid menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien," tutup Hery.

LihatTutupKomentar