Surabaya Butuh Pemimpin Solutif Soal Carut Marut PPDB

  • Wahjoe Harjanto, anggota Dewan Pendidikan Surabaya, berharap Surabaya punya pemimpin tulus dan berani untuk menyudahi masalah PPDB zonasi yang tak kunjung selesai dari tahun ke tahun.


Surabaya, Suarajatim.com – Sudah biasa, jika tahun ajaran baru datang bersama setumpuk masalah dari sistem zonasi yang tak kunjung selesai dibenahi.

Keluhan dari sana-sini tak juga membuat sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah-sekolah negeri menjadi lebih baik. Alhasil, setiap tahunnya, selalu ada anak yang terancam putus sekolah karena permasalahan yang satu ini.


Dewan Pendidikan Surabaya (DPS) menyoroti fenomena tersebut. Salah satu anggotanya, Wahjoe Harjanto, mengungkapkan dirinya banyak menerima laporan dari orang tua murid di wilayah Surabaya lantaran nasib pendidikan anak-anaknya terbentur masalah zonasi.


Menurutnya, salah satu jalan keluar adalah harus ada sosok pemimpin di Surabaya yang peduli dan berani memperjuangkan pendidikan. 


"Karena itu, calon pemimpin Surabaya harus peduli terhadap pendidikan dan tidak ada lagi anak tidak sekolah karena PPDB. Kalau tidak ya kasihan, karena setiap kali PPDB pasti ada anak yang terancam tidak sekolah karena zonasi. Jadi, calon pemimpin Surabaya nanti harus konsen dan tanggap terhadap permasalahan pendidikan, karena pendidikan itu menentukan masa depan bangsa,” ujar Wahjoe usai talkshow SMSI bertajuk ‘Suroboyo Sopo Rek’ di lobby DPRD Surabaya, Kamis (8/8/2024).


Ia menegaskan, penuntasan masalah PPDB di Kota Surabaya hanya bisa dilakukan oleh calon pemimpin yang memiliki niat baik.


“Tahun kemarin setelah PPDB hampir tidak terdeteksi ada sekitar 3.000 anak tidak sekolah. Bahkan tahun lalu pun hampir 4.000, dan seharusnya ini tidak boleh terjadi lagi di Kota Surabaya,” tuturnya 


Wahjoe berharap, secepatnya masalah PPDB ini harus ditemukan solusinya. 


"Jika gedung SMPN masih terbatas, maka secepatnya harus ada subsidi untuk sekolah swasta agar dapat menampung yang tidak bisa masuk ke sekolah negeri. Harus ikut gratis juga, tanpa pungutan apapun seperti di sekolah negeri. Dan semoga itu adalah good will dari calon pemimpin Surabaya nantinya,” tutup Wahjoe.

LihatTutupKomentar