DPR Apresiasi Terobosan Erick Thohir dalam Klasterisasi BUMN dan Restrukturisasi PLN

SUARAJATIM - Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dianggap telah berada di jalur yang benar. Inovasi dalam klasterisasi dan holdingisasi BUMN mendapat apresiasi dari Anggota DPR RI Komisi VI, I Gede Sumarjaya Linggih.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) diskusi bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) saat mengunjungi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN yang dibangun oleh subholding PLN Nusantara Power, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (29/6).

Setelah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN pada Sabtu (3/8/2024), politisi Partai Golkar ini menyatakan, "Saya melihat kinerja yang sangat bagus di Kementerian BUMN, sudah on the track. Apa yang disebut on the track yaitu sesuai dengan tujuan dan fungsi awal pendirian BUMN."

"Terutama tentang klasterisasi dan holdingisasi, ini membuat BUMN kita bisa lebih fokus dan menghindari persaingan internal. Holdingisasi membuat operasional lebih efisien dan efektif, dan tentu saja ini memerlukan upaya besar serta keberanian tinggi untuk melaksanakannya," tambahnya.

Politisi asal Bali ini juga menekankan bahwa proses pembersihan, klasterisasi, dan holdingisasi sangat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan profesionalisme BUMN.

"Selama ini, misalnya, PELINDO atau BUMN lainnya harus mengurus rumah sakit, padahal mengurus bidang mereka sendiri saja sudah cukup sulit. Ini adalah pemikiran yang membutuhkan keberanian, yang dimiliki oleh Erick Thohir," tegasnya.

Anggota DPR RI Komisi VI, I Gede Sumarjaya Linggih.

Erick Thohir menyatakan dukungan DPR RI sangat penting dalam memperkuat peran BUMN sebagai benteng ekonomi nasional, yang akan menjadi fondasi ekonomi Indonesia Emas pada 2045.

Menurut Erick, pandangan, opini, dukungan, bahkan kritik konstruktif dari para wakil rakyat, terutama Komisi VI, berkontribusi besar terhadap pencapaian kinerja positif Kementerian BUMN dalam melampaui target pemberian dividen kepada negara.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PLN berhasil melakukan restrukturisasi organisasi.

“Dengan arahan dari Erick Thohir, kami menyederhanakan seluruh proses bisnis menjadi lebih efisien, mengubah budaya organisasi dari birokratis menjadi bisnis. Aset PLN yang sebelumnya terfragmentasi kini terintegrasi,” ujar Darmawan.

Tampak udara Green Hydrogen Plant (GHP) di PLTP Kamojang yang dikembangkan oleh subholding PLN Indonesia Power. GHP ini menjadi GHP ke-22 di Indonesia.

Melalui restrukturisasi ini, PLN membentuk dua subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power.

“Ini membuat PLN lebih lincah, cepat, dan efektif dalam mengelola dan menyediakan energi bagi masyarakat hingga pelosok negeri, serta mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan untuk transisi energi. Sejak restrukturisasi, kami telah menyelesaikan dan mengoperasikan PLTS Terapung Cirata dan PLTS IKN, serta menghadirkan inovasi hidrogen hijau dari hulu hingga hilir,” tambah Darmawan.

Penyediaan energi primer yang sebelumnya dilakukan terpisah kini terintegrasi melalui PLN Energi Primer Indonesia, meningkatkan kepastian pasokan energi.

Dengan restrukturisasi ini, PLN juga mengembangkan lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang dikoordinasikan melalui subholding PLN ICON Plus.

“Aset kelistrikan yang sebelumnya hanya digunakan untuk layanan kelistrikan, kini kami kembangkan untuk layanan beyond kWh seperti layanan internet, EV Charging, baterai swap, rooftop, ListriQu, dan lainnya,” pungkas Darmawan.

LihatTutupKomentar