- Tewasnya seorang bos rental mobil akibat dikeroyok warga karena disangka maling mobil, mengungkapkan dugaan baru bahwa Pati, Jawa Tengah merupakan sarang bandit penadah hasil curanmor. Setidaknya ada 6 titik yang patut diwaspadai.
Suarajatim.com - Viral di sosial media pengeroyokan bos rental mobil yang dituduh maling, dan dianiaya warga hingga tewas.
Kejadian bermula saat bos rental mobil yang bernama Burhanis (52) tersebut mencari mobil miliknya yang tak kunjung dikembalikan peminjam. Berdasaskan GPS, mobil tersebut berada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Burhanis beserta dua orang rekannya kemudian berangkat dari Jakarta menuju Pati menggunakan mobil. Sesampainya di titik lokasi, yakni pada Kamis (6/6), Burhanis menemukan mobil miliknya tersebut terparkir di depan rumah warga.
Ia pun langsung masuk ke mobil bermerk Mobilio itu dengan menggunakan kunci serep. Namun upayanya tersebut dipergoki warga dan langsung diteriaki maling.
Ia dan kedua rekannya lantas dianiaya hingga babak belur. Mobil yang mereka kendarai pun habis dibakar. Ketiganya sempat dilarikan ke RSUD Kayen, namun nahas, nyawa Burhanis tak dapat diselamatkan.
Viralnya kejadian ini justru mengungkap dugaan baru. Menurut netizen, Pati memang jadi lokasi yang banyak menyalurkan kendaraan bodong yang dicurigai hasil pencurian karena hanya dilengkapi STNK saja. Hal ini biasa ditemukan di Facebook, dan sudah berlangsung lama.
Anggapan bahwa Pati merupakan sarang bandit penadah mobil bodong pun merebak di masyarakat. Bukan tanpa dasar, kasus pencurian kendaraan bermotor memang kerap terjadi di Pati.
Pada tahun 2015 misalnya, polisi menangkap penadah asal Pati yang hendak menjual motor curiannya seharga Rp 2 juta. Lalu pada tahun 2023, Polresta Pati membekuk pengepul mobil curian yang hendak menjual mobil ke Timor Leste.
Di tahun 2024, polisi meringkus komplotan penjual mobil bodong dalam sebuah komunitas bernama Lengek Squad yang juga berlokasi di Kabupaten Pati.
Fakta-fakta tersebut semakin memperkuat rumor yang beredar. Netizen menuding, selain Sukolilo, ada lima lokasi lain di Pati yang diduga sebagai tempat penadah kendaraan bodong atau ilegal. Di antaranya Jaken, Gembong, Dukuhseti, Tayu, dan Jepalo.
Dilansir dari akun media sosial Instagram @voltcyber_v2, kelima lokasi tersebut memang terkenal sebagai tempat transaksi haram sehingga harus dilakukan penggerebekan oleh kepolisian dan TNI.
"Lima titik lokasi di PATI yang dijadikan penadah kendaraan bodong. Kalo bisa penggerebekan harus personil gabungan TNI POLRI untuk 5 titik lokasi diatas. Ingat!!! Harus personil gabungan TNI POLRI," tulis admin akun tersebut dikutip Rabu (12/6/2024).
"Kalo Sukolilo emang tempatnya. Tapi khusus di wilayah pesisir itu kendaraan bodong ada yang distribusi dari wilayah Jepara," tambahnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro membantah jika wilayahnya dianggap sarang bandit. Menurutnya, Sukolilo, Pati, selalu kondusif.
"Sukolilo dianggap sarang bandit, tentunya kondisi ini kita ikut prihatin, tetapi ini tidak demikian kondisi yang sebenarnya," tepis Henggar pada Rabu (12/6/2024).
Henggar mengaku telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman pada warga agar kejadian yang dialami bos rental mobil asal Jakarta tidak terjadi lagi.
Hal serupa juga disampaikan oleh Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono. Ia juga membantah jika daerahnya merupakan kampung bandit penadah mobil bodong. "Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya," kata Andrik.
Polresta Pati nampaknya tak ingin tidak tinggal diam atas keluhan masyarakat di sosial media. Patroli multi sasaran pun digelar pada Senin malam (10/6) untuk merazia kendaraan roda dua dan roda empat yang tidak dilengkapi dengan surat-surat.