PLN Gelar Aksi Bersih dan Olah Sampah di 54 Lokasi se-Indonesia untuk Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

PLN bersih bersih sampah
Pegawai PLN bersama komunitas dan para pemangku kepentingan kolaborasi menggunakan perahu melakukan pembersihan Waduk Saguling yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (3/6)

Suarajatim.com - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, PLN Group menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan pengolahan sampah menjadi barang bernilai guna. Acara ini, yang merupakan bagian dari program Green Employee Involvement, dimulai di Waduk Saguling, Bandung Barat, dan akan berlangsung di 54 lokasi di seluruh Indonesia dari tanggal 3 hingga 5 Juni 2024.


Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa peran PLN kini tidak hanya terbatas pada penyediaan listrik yang andal dan berkualitas, tetapi juga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.


"Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PLN berkomitmen untuk mengambil langkah nyata dalam berkolaborasi dengan masyarakat dalam menangani sampah. Program ini juga merupakan implementasi dari prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," ujar Darmawan.


Langkah konkret yang dilakukan oleh PLN bertujuan untuk mengurangi tumpukan sampah yang dapat merusak kualitas hidup masyarakat, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.


Direktur Pencegahan Pencemaran Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tulus Laksono, mengapresiasi kontribusi nyata PLN dalam pelestarian lingkungan melalui aksi bersih-bersih dan pengolahan sampah secara serentak. Tulus menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam upaya mengatasi krisis iklim yang menjadi tantangan global saat ini.


"Kami berterima kasih kepada PLN atas aksi nyata ini yang dilakukan di 54 titik, yang sangat berarti bagi lingkungan dan masyarakat. Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup ini, tema yang ditetapkan oleh Menteri LHK adalah penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan berkeadilan, mengingat dampak signifikan krisis iklim terhadap cuaca," ujar Tulus.


Pemerintah Kabupaten Bandung Barat juga menyampaikan apresiasinya melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Ibrahim Aji, atas aksi bersih lingkungan yang dilakukan PLN di Waduk Saguling. Ibrahim mengakui bahwa aksi ini tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan tetapi juga membantu pemerintah daerah dalam mengurangi sampah.


"Kami sangat berterima kasih kepada PLN Group yang selama ini sudah banyak membantu kami di Kabupaten Bandung Barat dalam upaya pelestarian lingkungan. Kolaborasi dengan PLN telah banyak mendukung pengurangan sampah dan pengelolaan lingkungan hidup," ungkap Ibrahim.


Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan sekitar 16.500 peserta termasuk pegawai sukarela PLN, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya.


"Green Employee Involvement ini kami inisiasi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian pegawai PLN agar secara aktif terlibat sebagai relawan dalam program peduli lingkungan. Harapannya, pegawai dapat menjadi influencer bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan," tutur Gregorius.


Gregorius menambahkan bahwa khusus di Waduk Saguling, program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Komunitas Bening Saguling binaan PLN Indonesia Power. Mereka menargetkan untuk mengumpulkan 300 ton sampah yang kemudian dipilah dan diolah menjadi barang bernilai guna.


"Sampah yang dikumpulkan akan dipilah menjadi sampah bernilai tinggi dan rendah, serta organik dan anorganik, yang kemudian dikirim ke pihak pengolah sampah. Sampah plastik akan didaur ulang menjadi furnitur, kerajinan, dan batako, sementara sampah organik dan eceng gondok akan diolah menjadi kerajinan, pakan ternak, dan pupuk cair," jelas Gregorius.


Gregorius menekankan bahwa program Employee Volunteering Program ini merupakan agenda rutin PLN Group. Inovasi clean-up ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah dan memberikan dampak ekonomi sirkular yang positif bagi masyarakat sekitar.


"Melalui aksi ini, kita tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga menambah nilai ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar," pungkas Gregorius.(*)


Baca utas PLN dari Google News 

LihatTutupKomentar