Paywatch |
SJT- Penyedia layanan akses gaji instan (earned-wage access) terkemuka di Asia, Paywatch, telah mendapatkan dana sebesar IDR 491 Miliar dari gabungan ekuitas dan pemberi fasilitas kredit untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.
Paywatch menerima lebih dari IDR 229 Miliar dalam investasi ekuitas Seri A, dipimpin oleh Third Prime dan konsorsium investor Amerika, termasuk Vanderbilt University dan University of Illinois Foundation, dengan partisipasi dari investor baru seperti Octagon Venture Partners dan Wooshin Venture Investment Corp. Paywatch juga mendapatkan investasi ekuitas Seri A, fasilitas kredit sebesar IDR 261 Miliar dari bank-bank global, termasuk Citi dan bank-bank besar lainnya, untuk mendanai ekspansi bisnisnya. Hal ini merupakan putaran pendanaan terbesar yang berhasil didapatkan oleh pemain EWA di Asia Tenggara.
Paywatch menawarkan solusi EWA yang merupakan solusi bebas hutang, juga dikenal sebagai pembayaran gaji instan sesuai permintaan, sebuah benefit untuk karyawan yang inovatif dimana Paywatch memungkinkan para karyawan untuk langsung mengakses sebagian dari akumulasi gaji mereka secara real-time saat gaji tersebut diperoleh, dan sebelum akhir siklus penggajian mereka. Solusi Paywatch telah terbukti mengurangi ketergantungan karyawan terhadap pinjaman, meringankan hutang rumah tangga, dan meningkatkan pengelolaan keuangan. Pada saat yang sama, sistem teknologi Paywatch yang mulus dan sepenuhnya otomatis telah meningkatkan retensi dan produktivitas karyawan perusahaan secara signifikan, sehingga menghasilkan penghematan biaya yang signifikan terkait proses perekrutan dan pemberian program pelatihan. Merek global terkemuka seperti Park Hyatt, DFI Retail Group (termasuk Guardian), bioskop CGV, Gunung Madu Plantations, KB Bukopin, KreditPlus, PT Dreamwear (manufaktur H&M dan Abercrombie & Fitch) dan pusat BPO (Busiess Process Outsourcing) besar serta perusahaan manufaktur kini telah bermitra dengan Paywatch
“Di tengah winter pendanaan investor dan industri teknologi saat ini, kami sangat bangga dengan kepercayaan yang ditunjukkan oleh para investor dan bank terkemuka di dunia tersebut terhadap visi kami. Sejak awal, kami sangat yakin bahwa memberikan akses gaji dengan biaya terendah kepada pengguna sambil memastikan bisnis kami memiliki akses ke lembaga keuangan besar adalah sebuah pendekatan yang berkelanjutan. Meskipun kami harus melalui perjalanan bisnis yang lebih menantang, pertumbuhan pesat Paywatch dan portofolio klien perusahaan berkaliber tinggi memvalidasi keberhasilan pendekatan kami,” kata Alex Kim, President & Co-founder Paywatch.
Paywatch didirikan oleh dua bersaudara Richard dan Alex Kim, sebagai bisnis yang berfokus pada perusahaan dengan jumlah karyawan besar, Paywatch adalah perusahaan terbesar yang melayani karyawan di Asia. Paywatch telah memproses gaji lebih dari IDR 949 Miliar melalui sistem yang dikembangkannya dan meningkatkan pencairannya hingga hampir IDR 130 Miliar per bulan, yang tumbuh dari bulan ke bulan sebanyak 15%. Hal ini menjadikan Paywatch sebagai layanan EWA terbesar di Asia berdasarkan volume transaksi. Paywatch memperkirakan akan mencapai lebih dari IDR 1.9 Triliun gaji yang dibayarkan pada akhir tahun ini, lebih dari dua kali lipat volume sepanjang perusahaan beroperasi.
Paywatch juga merupakan penyedia layanan EWA multinasional paling produktif di Asia, berkembang pesat di empat pasar sejak didirikan pada tahun 2020: Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Korea Selatan. Perusahaan berkomitmen terhadap strategi yang sedang dijalani saat ini, dan dengan cairnya pendanaan baru-baru ini, kami siap untuk berekspansi ke pasar baru dan mengembangkan metode yang lebih inklusif secara finansial bagi pengguna kami,” tambah Alex Kim.
Investor utama Paywatch untuk putaran pendanaan ini adalah Third Prime, sebuah perusahaan modal ventura tahap awal yang berbasis di AS yang berinvestasi pada bisnis keuangan dan teknologi industri terkemuka secara global. “Kami telah melihat EWA menjadi program benefit karyawan utama di AS dan Amerika Latin. Dan jika kita melihat ke Asia, kita melihat Paywatch menjadi agen perubahan terkemuka di kawasan ini pada momentum yang sangat besar. Ini adalah saat yang menggembirakan untuk menyaksikan pesatnya adopsi terhadap akses gaji instant dimana akses tersebut kini tersedia di banyak pasar industri dengan peraturan dan budaya masyarakat yang berbeda, semuanya bekerja menuju tujuan akhir yang sama yaitu mengoptimalkan hasil bagi pekerja dan pemberi kerja,” ujar Michael Kim, General Partner dari Third Prime.
Sesuai dengan misi perusahaan, Vanderbilt University dan University of Illinois Foundation berinvestasi langsung di Paywatch. Keputusan ini dianggap sebagai tonggak sejarah di pasar teknologi industri karena untuk pertama kalinya pendanaan didapatkan dari universitas yang berbasis di Amerika Serikat, dan mereka berinvestasi langsung pada startup teknologi yang berbasis di Asia.
“Kami telah mengadvokasi inklusi keuangan selama bertahun-tahun dan percaya bahwa teknologi dengan akses terhadap gaji secara instan yang dimiliki Paywatch dapat mendorong gerakan ini ke depan dengan cara yang berarti. Selain teknologi yang dimilikinya, kami juga percaya pada dedikasi dan komitmen Paywatch untuk memberikan dampak nyata di Asia Tenggara.”