Probolinggo, Suarajatim.com - Dalam rangka menjaga keandalan pasokan energi listrik menyambut Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18 hingga 25 Mei mendatang, PLN berkomitmen untuk memastikan sistem kelistrikan beroperasi dengan baik. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pemantauan dan pemeliharaan sistem kelistrikan pada jaringan SUTT/SUTET (Saluran Udara Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi) oleh PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM).
Menurut Amiruddin, General Manager PLN UIT JBM, pemeliharaan dilakukan untuk memperkuat sistem kelistrikan penyaluran Paiton-Situbondo. "UPT Probolinggo berhasil mengganti PMT di Gardu Induk 150 kV Situbondo Bay Paiton 1 dalam waktu satu hari kemarin. PMT ini berfungsi sebagai pemutus aliran listrik jika terjadi gangguan atau peralatan dalam kondisi offline. Penggantian peralatan dilakukan sesuai hasil uji yang menunjukkan penurunan performa peralatan," ujarnya.
Amiruddin juga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, terdapat tenaga kerja perempuan yang turut serta. "Pekerjaan dilakukan oleh tim UPT Probolinggo bersama ULTG Jember. Salah satu anggota tim adalah seorang perempuan yang menggunakan peralatan lengkap seperti mobile crane 5 ton, manlift, scafolding, tool set, commisioning set, dan gas handlung SF6. Perempuan ini juga ikut mengikuti ritme pekerjaan dalam mengganti MTU sebagai langkah preventif untuk meningkatkan keandalan sistem," tambahnya.
Lebih lanjut, Amiruddin mengungkapkan bahwa timnya juga telah menyelesaikan pekerjaan di GI 150 kV Jember. "Sebelumnya, kami telah melakukan pemeliharaan 2 tahunan di GI Jember, yang juga merupakan salah satu sumber pasokan listrik ke Pulau Bali dari subsistem Paiton. Dengan pembaruan peralatan ini, kesiapan instalasi sistem transmisi semakin terjamin untuk menyuplai listrik sebesar 300 MW selama KTT WWF berlangsung," paparnya.
Amiruddin juga menyampaikan permohonan dukungan dari masyarakat untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan. "Kami membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk tidak membahayakan jaringan transmisi, seperti bermain layang-layang dekat dengan jaringan listrik, meninggalkan layang-layang terbang tanpa pengawasan, atau menerbangkan balon udara. Kami akan menjaga sistem kelistrikan, dan kami memohon doa restu serta dukungan agar KTT WWF dapat diselenggarakan tanpa gangguan listrik," tutupnya.(*)
Baca utas PLN dari Google News