- Komika Babe Cabita tutup usia akibat kelainan darah langka, anemia aplastik. Apa penyebabnya? Berikut ulasannya.
Suarajatim.com - Komika Babe Cabita meninggal dunia, Selasa (9/4/2024) di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia diketahui mengidap kelainan darah langka, anemia aplastik. Lalu, seperti apa anemia aplastik itu dan apa penyebabnya?
Dokter spesialis penyakit dalam, Doddy Rizqi Nugraha, mengibaratkan anemia aplastik seperti pabrik darah manusia yang rusak.
"Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh gagalnya pabrik darah kita, yakni sumsum tulang, dalam membentuk komponen darah," kata dr. Doddy dikutip di laman Instagramnya @dr.doddyrizqi pada (9/4).
Darah terdiri dari 3 komponen, yakni eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit. Normalnya, ketiga komponen tadi diproduksi terus setiap harinya. Namun, pada penderita anemia, hal ini tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
"Akhirnya (jumlah) komponennya turun, sehingga pasien jadi lemas, cepat capek, gampang terkena infeksi, gampang pendarahan, buang air besar berwarna hitam. Penyebabnya 25% adalah masalah genetik," papar dr. Doddy.
Namun 75% penyebab lainnya adalah karena paparan zat kimia, radiasi, obat-obatan, bahkan bisa karena sumsum tulang terinfeksi virus dan bakteri.
"Bahkan disinyalir ada peran imun error, sehingga diberikan obat-obat penekan imun. Cara lainnya ya dengan menambahkan komponen-komponen yang turun. Misal, darah merahnya turun, maka dilakukan transfusi darah," tambah dr. Doddy.
Ia menambahkan, saat ini ada metode pengobatan baru yakni transplantasi sumsum tulang dari orang lain. Namun metode ini tidak mudah karena ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Dalam podcast bersama Dedy Corbuzier yang diunggah 7 bulan lalu, Babe menceritakan bagaimana dirinya berjuang melewati masa kritis yang dialaminya.
Mulanya, Babe dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga terkena demam berdarah. Namun, hasil tes darahnya mengarah pada penyakit lain yang awalnya diduga sebagai leukimia akut.
Namun hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan hal berbeda. Ia didiagnosa mengidap anemia aplastik yang kemungkinan sembuhnya kecil. Ia pun harus meminum obat seumur hidup, dan berencana melakukan oprasi transplantasi sumsum tulang belakang sebagai langkah terakhir.
Takdir berkata lain, Babe harus berhenti berjuang dan meninggalkan seorang istri juga dua orang anak yang masih kecil.