- Sumber Daya Manusia (SDM) yang lincah dan adaptif menjadi kunci kemajuan perusahaan. Hal ini disadari benar oleh PT PLN (Persero).
Dubai, Suarajatim.com – Dalam 3 tahun terakhir, PLN gencar melakukan transformasi perusahaan berbasis digital mulai dari energi primer, pembangkitan, transmisi, distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan, hingga pelayanan pelanggan.
Kesuksesan proses transformasi tersebut, tak lepas dari tersedianya kapasitas SDM dan budaya perusahaan yang unggul.
"Ketika kita berbicara tentang transisi energi, kita harus memikirkan banyak aspek, tidak hanya soal lingkungan hidup, tetapi juga sosial, ekonomi, politik, dan situasi lainnya, termasuk sumber daya manusianya," kata Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto di acara diskusi bertajuk "Just and Orderly Transition" di Indonesia Pavilion pada COP 28 di Dubai, Selasa (6/12).
Karyawan PLN telah dibekali program pelatihan dan pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk melakukan studi dari soal keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju. Ini dilakukan agar SDM PLN memiliki kemampuan dalam menjalankan misi akselerasi transisi energi di Tanah Air.
"Kini PLN mempersiapkan beberapa pegawai untuk menjalani pendidikan formal baik pelatihan maupun workshop dan studi komprehensif, serta magang di mitra strategis kami untuk mendapatkan pengalaman yang baik," ujar Didi.
Menurut Didi, PLN telah mengirimkan tak kurang dari 300 pegawai untuk mendapatkan gelar master. Di antaranya dikirim hingga ke luar negeri seperti Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Gagasan ini memerlukan DNA baru pegawai PLN, yang secara tradisional PLN mempunyai pengetahuan dan kapasitas mengenai pembangkit listrik berbasis fosil. Maka dari itu, untuk menghadapi transisi energi, Direktorat SDM mempersiapkan seluruh SDM untuk menyukseskan transisi energi," jelasnya.
PLN tak hanya mengupayakan modal dalam bentuk investasi finansial, tapi juga meningkatkan capacity building bagi seluruh insan PLN dengan cara pelatihan dan rehabilitasi pembelajaran.
"Untuk menjadikan PLN perusahaan yang kokoh dan agile, kita membutuhkan SDM terbaik di setiap bidang. Program tugas belajar ini menargetkan 15 persen pegawai PLN berpendidikan Magister dan Doktoral," ujar Didi.