PLN Sulap Bekas Kantor di Bandung Jadi Tempat Nongkrong Milenial

  • Bangunan heritage, bekas kantor PLN yang berlokasi di Jalan Braga Bandung disulap jadi Icon Hub, tempat nongkrong para milenial.

Bandung, Suarajatim.com - Salah satu aset milik PT PLN (Persero) yang terletak di Jalan Braga 15 Kota Bandung, disulap menjadi ruang komunal yang cantik dan inovatif untuk pusat berbagai kegiatan.


Pengembangan bisnis ini merupakan hasil kerja sama PLN dengan start-up lokal dan Jabarano Coffee, Icon Hub sebagai bagian dari PLN Icon Plus.


Kolaborasi ini ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat di Jabarano Coffee, Jalan Braga 15, Kota Bandung pada Minggu (29/10).


Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Braga memiliki daya tarik tersendiri dan kaya akan sejarah bagi bangsa Indonesia sehingga kawasan ini bernilai tinggi baik secara ekonomi maupun sosial.

”Sebagai salah satu ikon di Kota Bandung, Braga memiliki daya tarik yang memikat dan kaya sejarah bangsa. Bangunan heritage ini sebelumnya belum terkelola dengan baik, untuk itu kami melalui PLN Icon Plus bekerja sama dengan start-up lokal dan Jabarano Coffee sehingga dapat diutilisasi menjadi pendapatan di luar kelistrikan atau Beyond kWh,” ujar Darmawan.


Bangunan heritage milik PLN itu kini difungsikan menjadi ruang komunal yang nyaman bagi kegiatan masyarakat, khususnya generasi milenial. Di dalamnya terdapat sajian produk kopi khas Jawa Barat, pusat pelatihan dan galeri seni, galeri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tempat pameran kendaraan listrik konversi PLN, hingga penginapan modern.


”Harapannya ini akan menjadi pusat kuliner, pusat kegiatan yang asyik, bagi generasi milenial di sini, dan dalam proses itu aset aset dari PLN berhasil kita manfaatkan lebih baik. Icon Hub juga menyediakan ruang bagi para seniman Bandung untuk memamerkan karya-karya mereka baik itu lukisan, kerajinan, dan berbagai karya seni lainnya sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung,” papar Darmawan.


Darmawan mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan proyek utilisasi aset pertama yang berhasil dikembangkan oleh PLN. Selanjutnya, PLN akan melakukan pemanfaatan pada aset-aset potensialnya di kota-kota lain di Indonesia.


"Bandung adalah langkah pertama kami, kami juga melihat potensi di banyak kota besar lainnya. Tentunya setiap kota di Indonesia memiliki karakter dan keunikannya masing-masing, jadi kami akan meneruskan keberhasilan ini di kota-kota lain di Indonesia,” ungkap Darmawan.


Icon Hub ini menjadi titik akhir perjalanan touring Pakai Molis Jakarta - Bandung yang digelar PLN. Seperti diketahui sebelumnya, PLN mengadakan touring Jakarta - Bandung dengan jarak tempuh sekitar 165 kilometer (Km) menggunakan motor listrik.


"Alhamdulillah, semua bikers sampai di garis finish Icon Hub Bandung. Lewat touring ini kita membuktikan bahwa rute sulit Jakarta-Bandung yang banyak jalan tanjakan dan berkelok-kelok dapat dilalui oleh Molis dengan tangguh," kata Darmawan.


Langkah PLN dalam menyulap aset heritage-nya di Braga mendapat apresiasi dari Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Ia berharap keberhasilan ini akan menjadi landasan kuat untuk melahirkan berbagai ide kreatif lain di Jawa Barat.


"Selamat kepada PLN Icon Hub, kami sangat mendukung dan berharap akan hadirnya ide-ide kreatif dan terbaik untuk Jawa Barat," ucap Bey. 


Bey juga mengapresiasi upaya PLN dalam mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Jawa Barat dengan mengakselerasi hadirnya infrastruktur yang memudahkan para pengguna kendaraan listrik.


"Upaya ini tentu dapat membantu pemerintah dalam menurunkan emisi karbon di Indonesia. Kami dari Pemerintah Provinsi siap mendukung PLN untuk terus menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik di Jawa Barat," tambah Bey. 


Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut angkat bicara. Ia mengapresiasi langkah PLN yang berhasil mengutilisasi aset heritage menjadi lebih bernilai untuk berbagai kegiatan. Ia mengaku sudah lama menantikan ide untuk mengutilisasi aset heritage peninggalan Belanda tersebut.


"Saya berdoa mudah-mudahan ini jadi contoh ya bangunan-bangunan kolonial heritage itu punya roh baru yaitu ekonomi zaman sekarang. Jadi istilahnya heritagenya dari masa lalu tapi ide-idenya lahir untuk masa depan dan bangunan terbaik adalah multifungsi," tutup Ridwan.

LihatTutupKomentar