Suarajatim.com - Kejadian tragis terjadi hari ini ketika dua pesawat militer Tucano dilaporkan jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan pesawat-pesawat tersebut mengeluarkan api dan asap tebal.
Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, membenarkan kejadian tersebut dengan menyatakan, "Iya benar" seperti dilaporkan oleh Mili.id hari ini.
Dari informasi yang dihimpun, pesawat yang jatuh adalah pesawat jenis Super Tucano dengan nomor ekor TT-3103, buatan Brazil. Pesawat ini memiliki kemampuan serang anti gerilya, pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), serta kemampuan penyekatan dan pertahanan udara berkecepatan rendah.
Dalam insiden ini, dua orang dinyatakan tewas. Sekretaris Desa Keduwung, Dhany, menjelaskan bahwa pesawat tersebut jatuh di dua lokasi yang berbeda, yaitu di sekitaran area Perhutani blok Watugedek, Kecamatan Lumbang, dan di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo.
"Yang satu pesawat jatuh di sekitaran area Perhutani blok Watugedek, masuk Kecamatan Lumbang. Tapi akses terdekat ke TKP dari Dusun Keduwung Atas. Untuk pesawat satunya jatuh di area taman nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), masuk Kabupaten Probolinggo, sekitaran Gunung Kundi," jelas Dhany.
Pesawat yang jatuh di area Perhutani dikonfirmasi oleh Dhany bahwa dua orang di dalamnya tewas. Sementara itu, kondisi pesawat yang jatuh di area TNBTS dan penumpangnya belum dapat dijelaskan secara rinci.
"Kita fokus disini dulu pak yang terdekat, yang di Gunung Kundi sangat jauh," tegasnya.
Ponito, warga Dusun Keduwung Atas, juga memastikan bahwa dua pesawat jatuh di lokasi yang berbeda, "Ya, yang 1 pesawat di blok Watu Gedek. Yang 1 di Gunung Kundi Probolinggo."