Takut Diboikot Pasca Kasih Makanan Gratis ke Tentara Israel, McDonald's Tawarkan Bantuan ke Gaza

  • Restoran cepat saji McDonald's (MCD), menuai boikot pasca membagikan sekitar 4.000 makanan kepada tentara Israel dan tim pertolongan pertama.

Suarajatim.com - Diketahui, McDonald's Israel mengumumkan bahwa mereka membuka 5 cabang di Tel Aviv, khusus untuk menyuplai makanan gratis bagi tentara Israel.


"McDonald's menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada IDF dan warga Israel setelah serangan Hamas. Mereka menyumbangkan 4000 makanan setiap hari kepada IDF dan warga. Apalagi menawarkan diskon 50 persen bagi tentara/aparat keamanan yang datang ke restoran," tulis salah satu pengguna media sosial X (sebelumnya Twitter) dikutip dari News Week, Minggu (15/10/2023).


Alhasil McDonald's mendapat banyak kecaman dari masyarakat Pro Palestina dan mayoritas umat Islam di dunia. Mereka menyuarakan pemboikotan terhadap McDonald's. Salah satu di antaranya adalah Cak Sholeh, pengacara kondang asal Surabaya yang menyerukan tentangannya melalui laman Instagram.


"Mesir infonya sudah melakukan boikot. Kasus Palestina dan Israel ini tidak berdiri sendiri, ini soal kemerdekaan bagi semua bangsa di seluruh dunia. Indonesia sudah sejak lama mengakui keberadaan negara Palestina," terang Cak Sholeh di akun Instagram @sholeh_lawyer dikutip Senin (16/10).

Lebih lanjut ia menyerukan kepada bangsa Indonesia agar memboikot McDonald's.


"Aksi yang dilakukan oleh McDonald's ini melukai perasaan masyarakat internasional. Oleh karenanya saya menyerukan kepada rakyat Indonesia, terutama yang suka makan di McDonald's, ayo kita boikot, jangan lagi makan di McDonald's. Ini sebagai bukti solidaritas kita terhadap kemerdekaan Palestina.


Setelah ramai perdebatan sengit para pendukung Israel dan Palestina di media sosial, akhirnya McDonald's buka suara untuk memberi penjelasan resmi sekaligus menawarkan bantuan bagi korban di Gaza.


Pihak McDonald's menegaskan bahwa aksi McDonald's Israel semata-mata merupakan bagian dari CSR untuk mendukung masyarakat di seluruh dunia, tanpa memandang agama, kebangsaan, atau latar belakang politik. Mereka menegaskan tidak berniat berpihak kepada konflik apapun di Timur Tengah.


"Kami menyadari bahwa situasi ini sangat sensitif dan kami ingin memastikan bahwa tindakan kami tidak diartikan sebagai dukungan terhadap kekerasan atau konflik apapun. Kami mendorong dialog dan perdamaian," kata juru bicara McDonald's dikutip dari Tribun Timur.


Pihak McDonalds di sejumlah cabang negara seperti Oman, Qatar, Arab Saudi, hingga Malaysia turut buka suara. Mereka mengatakan bahwa aksi yang dilakukan McDonalds Israel tidak mewakili seluruh cabang yang ada di belahan negara lain.

McDonalds Oman bahkan dengan tegas memberikan dukungan kepada masyarakat yang menjadi korban perang di wilayah Gaza, Palestina dengan menyumbangkan dana US$100.000 atau Rp1,57 miliar.

LihatTutupKomentar