Lagi, PLN Buka Kerja Sama Baru dengan Perusahaan China

  • Demi mempercepat peralihan ke pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) atau renewable energy, PLN membuka kerja sama baru dengan salah satu perusahaan transmisi kelas dunia di China.

Beijing, Suarajatim.com – Dalam rangka mendorong percepatan transisi energi di Indonesia, PT PLN (Persero) menggandeng Tebian Electric Apparatus (TBEA) Co., Ltd, China untuk penjajakan kerja sama studi pengembangan bisnis manufaktur kelistrikan. 


Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani kedua pihak dalam rangkaian agenda Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing, pada Selasa (17/10) lalu.


Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, bahwa Indonesia secara bertahap akan beralih ke sumber EBT. PLN terus menjalankan skenario transisi energi dengan menambah porsi pembangkit listrik berbasis EBT menjadi 75 persen dan 25 persen dari gas alam pada 2040 melalui supergrid dan smartgrid.


Untuk itu, PLN menilai perlu adanya kerja sama dengan perusahaan yang terbukti ahli dalam studi pengembangan usaha manufaktur peralatan maupun pembangkit listrik energi terbarukan.


"Kami membangun skenario transisi energi yang ambisius, tetapi kami tidak akan mampu menanggung beban ini sendirian, sehingga perlu melakukan kolaborasi. Baik itu kolaborasi kebijakan, kolaborasi teknologi, kolaborasi inovasi, kolaborasi investasi, dan lainnya," terang Darmawan.

Adapun bentuk kerja sama antara PLN dan TBEA adalah berupa penelitian, pengembangan manufaktur peralatan, dan infrastruktur kelistrikan hingga pembangkit listrik energi terbarukan, meliputi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pumped storage hydropower dan pembangkit listrik tenaga hidrogen di Indonesia.


Studi bersama ini diharapkan akan mempercepat transfer pengetahuan, bisnis, teknis hingga manajemen risiko dalam pengembangan pembangkit energi terbarukan.


"Proses pengembangan ini termasuk juga untuk meningkatkan kapasitas pegawai PLN tentang pengembangan teknologi dan bisnis energi terbarukan," kata Darmawan.


Delegasi PLN juga meninjau langsung showroom TBEA untuk melihat produk kelistrikan dari perusahaan tersebut seperti teknologi EBT, transformator, switchgear, Gas Insulated Switchgear, High Voltage Direct Current, hingga apparatus.

President TBEA Huang Hanjie menyambut baik kerja sama dengan PLN. Ia menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan pengembangan bisnis yang agresif dan potensial bagi TBEA. Selain itu, TBEA juga tertarik melakukan kerja sama investasi manufaktur peralatan infrastruktur ketenagalistrikan dalam rangka meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia.


Sebagai perusahaan transmisi kelas dunia, TBEA menilai salah satu penguat pengembangan EBT adalah jaringan transmisi dan interkoneksi yang kuat dan fleksibel. Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah menjadi salah satu tonggak transisi energi dunia.


"Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pembangunan yang agresif dan terdepan. Kami melihat kerja sama ini merupakan langkah yang baik untuk masa depan," ujar Huang.

LihatTutupKomentar