PLN Kolaborasi dengan 2 Perusahaan Listrik Malaysia, Kembangkan Sistem Interkoneksi Antar Negara

  • PLN beserta ACE, dan dua perusahaan listrik Malaysia yakni SESB dan TNB sedang gencar mengembangkan sistem interkoneksi antar negara.

Bali, Suarajatim.com - PT PLN (Persero) tengah mengembangkan sistem interkoneksi antar negara. Proyek ini dikerjakan bersama ASEAN Centre for Energy (ACE) dan dua perusahaan listrik asal Malaysia, Sabah Electricity Sdn Bhd (SESB) dan Tenaga Nasional Berhad (TNB).


Kolaborasi ketiganya ditandai dengan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) yang diadakan pada salah satu rangkaian acara ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-41 dan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) di Bali, Jumat (25/8). Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh menteri energi dari masing-masing negara ASEAN ini.


Kerja sama tersebut bertujuan untuk menjaga ketahanan energi kawasan Asia Tenggara melalui sistem interkoneksi energi.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan bahwa dalam kesepakatan pertemuan menteri energi se-ASEAN ini menjadikan ketahanan energi sebagai landasan penting.


"Deklarasi ini fokus pada interkonektivitas energi yang menjadi prioritas keekonomian Indonesia pada Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023. Tujuannya untuk mengejar target kawasan ASEAN dalam interkoneksi antar negara melalui ASEAN Power Grid (APG)," kata Arifin.

Kesepakatan tersebut sangat penting untuk Indonesia terutama pada pengembangan interkoneksi listrik antara dan Kalimantan-Sabah dan Tenaga Nasional Berhad dalam pengembangan jalur interkoneksi listrik Sumatera-Semenanjung Malaysia.


Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN menyatakan dukungannya terhadap program interkoneksi antar negara ini. Mengingat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia sudah lama terjalin, dan akan semakin diperkuat melalui kajian bersama untuk pengembangan lebih lanjut. 


"Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana membawa kesejahteraan bagi negara-negara Asia Tenggara. Melalui kolaborasi ini, harapannya mimpi itu akan segera terwujud. Terlebih Asia Tenggara adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia,” ujar Darmawan.


Seiring dengan proyek interkoneksi antar negara se-ASEAN, PLN dan pemerintah Indonesia juga tengah fokus pada pengembangan sistem interkoneksi antar wilayah di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau. Sehingga untuk mengalirkan listrik yang andal ke seluruh masyarakat membutuhkan treatment khusus.


"Kami sedang membuat terobosan dalam membuat green super grid, di mana jaringan interkoneksi antar pulau menjadi prioritas kami. Langkah ini juga sejalan dengan semangat ASEAN Power Grid (APG) sebagai bagian dalam menjaga ketahanan energi di kawasan ASEAN," tegas Darmawan.


President and Chief Executive Officer of Tenaga Nasional Berhad Dato' Indera Ir. Baharin menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi ini dapat memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral kedua negara. Selain itu, pengembangan energi bersih di kedua negara bisa berjalan dengan semakin cepat.


“Hal ini juga merupakan tonggak penting dalam upaya TNB untuk memperdalam inisiatif kolaborasi ramah lingkungan, memperkuat keandalan dan ketahanan jaringan listrik ASEAN yang saling terhubung, serta mendorong integrasi energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara,” terang Baharin.


Baharin menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi pondasi untuk pemanfaatan sumber daya energi terbarukan yang melimpah, mendorong pendistribusian kapasitas listrik yang berlebih, memicu pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan ketahanan energi di seluruh negara ASEAN.


Chief Executive Officer of Sabah Electricity Sdn Bhd (SESB) Mohd. Yaakob Jaafar mengatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan cita-cita ASEAN dalam mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan.


"Kerja sama ini mempunyai manfaat besar bagi ketahanan dan keberlanjutan energi. Khususnya untuk hubungan antara Sabah dan Kalimantan yang mampu memberikan pembagian sumber daya dan mendorong pertumbuhan energi berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan meningkatkan ketahanan energi," pungkas Yaakob.

LihatTutupKomentar