- PLN melakukan sejumlah langkah pengamanan listrik agar acara-acara kenegaraan dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI, dapat berjalan lancar tanpa gangguan listrik.
Jakarta, Suarajatim.com - Demi menjamin perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia di seluruh penjuru Tanah Air dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan listrik, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo melakukan pemantauan langsung kesiapan pasokan listrik di sejumlah lokasi.
Masa siaga HUT ke-78 RI adalah mulai dari tanggal 16 sampai 18 Agustus 2023. PLN mengerahkan timnya untuk bersiaga mengamankan listrik terutama di perhelatan penting kenegaraan mulai dari pidato kenegaraan presiden, malam tasyakuran, upacara pengibaran bendera, upacara penurunan bendera sampai dengan agenda pendukung lainnya.
"Kami pastikan pasokan listrik pada rangkaian HUT ke-78 RI andal. Baru saja kami melakukan pemantauan langsung ke seluruh unit dan sub holding. Semua telah melakukan pemeliharaan preventif mulai dari pembangkit, transmisi sampai dengan jaringan distribusi, semuanya berstatus normal (cadangan daya lebih besar dari pada kapasitas pembangkit terbesar yang beroperasi),” kata Darmawan saat ditemui Rabu (16/8).
Menurut Darmawan, pengawalan HUT ke-78 RI ini menggunakan skema pengamanan berlapis dengan sejumlah peralatan canggih, seperti genset sebanyak 971 unit, Uninterruptible Power Supply (UPS) sebanyak 373 unit, Unit Gardu Bergerak (UGB) sebanyak 1.070 unit, dan crane sebanyak 150 unit.
Tak hanya itu, PLN juga menyiagakan 2.020 posko dengan 43.689 personel pelayanan teknik dan 184 regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Menengah (TM).
Agar proses mobilitas para personel yang bertugas semakin mudah, PLN menyiapkan mobil sebanyak 3.269 unit dan motor sebanyak 3.421 unit. PLN juga melakukan pembatasan terhadap pekerjaan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kecuali untuk kondisi emergency.
“Kami melakukan siaga penuh baik untuk sistem kelistrikan, peralatan, maupun personel. Sehingga masyarakat dapat dengan khidmat mengikuti segala agenda kenegaraan pada HUT RI ini,” ujar Darmawan.
Darmawan juga menceritakan bagaimana PLN telah melakukan banyak transformasi selama tiga tahun terakhir. Terutama pada bisnis operasional berbasis digitalisasi. Transformasi tersebut membawa dampak yang sangat baik pada berbagai lini perusahaan.
Menurut Darmawan, monitoring operasional kelistrikan kini tak lagi dilakukan secara manual, tapi telah diotomatisasi secara real time agar kemungkinan terjadinya gangguan semakin kecil.
“Kalau dulu ada laporan gangguan mungkin butuh waktu lama. Sekarang jika ada laporan gangguan, tim PLN bisa langsung bergerak dalam hitungan menit. Saya tegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan layanan kelistrikan atau gangguan selama agenda HUT ke-78 RI ini, dan juga seterusnya,” tutup Darmawan.