PLN Alirkan Listrik 24 Jam di Kabupaten Sambas yang Berbatasan dengan Malaysia

  • Dalam rangka HUT RI ke-78, PLN hadirkan listrik 24 jam di desa perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Sambas, Suarajatim.com - Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat merupakan batas langsung wilayah Indonesia dengan Malaysia. Meski berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T), warga Sambas tetap bisa merasakan keandalan listrik dari PLN.


Demi menjamin listrik mengalir 24 jam di Kabupaten Sambas, PLN mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)  berkapasitas 371 kiloWatt peak (kWp) dengan 708 kiloWatt hour (kWh) baterai.


Bupati Sambas, Satono, memberi apresiasi kepada PLN karena dianggap telah memberikan kado Kemerdekaan RI ke-78 yang terindah bagi warganya. 


"Saya mewakili seluruh masyarakat Sambas mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi kinerja PLN yang telah melakukan upaya percepatan pelayanan kelistrikan selama 24 jam penuh di daerah perbatasan," tutur Satono

Dengan aliran listrik yang lebih andal, masyarakat Kabupaten Sambas, khususnya di daerah perbatasan, jadi punya semangat baru dalam beraktivitas dan mencari nafkah.


Salah satunya Syahrul (47), warga Desa Temajuk yang berprofesi sebagai pedagang di daerah perbatasan. Ia mengatakan bahwa keberadaan listrik 24 jam dari PLN seperti membawa masyarakat setempat pada kehidupan baru.


"Dulu saya sering sedih karena listrik di desa kami hanya menyala di malam hari, sedangkan kampung di negara tetangga terang-benderang. Namun sekarang semuanya berubah, kita juga tidak kalah dengan mereka," ungkapnya bangga.


Syahrul menceritakan bahwa sebelum adanya aliran listrik 24 jam, ia harus mengandalkan mesin genset untuk memenuhi kebutuhan di siang hari. Akibatnya, Syahrul harus mengeluarkan biaya antara Rp 800 ribu hingga 1 juta per bulan hanya untuk listrik. Hal ini sangat berat bagi Syahrul yang hidup dari hasil berjualan makanan ringan di perbatasan.


Hal senada juga diungkapkan oleh Rumiati (53). Ia merasa usaha pembuatan kue yang digelutinya jadi punya masa depan cerah karena bisa memulai produksi di siang hari. 


"Menikmati listrik negara selama 24 jam merupakan impian kami sejak lama. Alhamdulillah, PLN mewujudkannya. Kini kami dapat beraktivitas dengan mudah di siang maupun di malam hari tanpa tergantung dengan mesin genset lagi," tutur Rumiati.


Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, langkah tersebut adalah bukti komitmen PLN dalam mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia. 


Lebih lanjut Darmawan mengatakan bahwa pengoperasian PLTS Temajuk tidak hanya akan menunjang aktivitas keseharian warga, tapi juga meningkatkan roda perekonomian.


"Apalagi, posisi Desa Temajuk terhitung srategis untuk pengembangan wilayah perbatasan. Jaraknya kurang dari 1 kilometer dengan batas negara, sehingga pada akhir pekan banyak wisatawan mancanegara dari Malaysia dan wisatawan domestik yang berkunjung ke Desa Temajuk, sehingga roda ekonomi bergerak," kata Darmawan.


Darmawan berjanji, di tahun 2024 nanti, seluruh masyarakat termasuk yang tinggal di Kawasan 3T akan merasakan aliran listrik andal dari PLN.


Demi mengejar target tersebut, PLN membuat langkah agresif dalam pembangunan infrastruktur. PLN juga melakukan transformasi dalam menjalankan program listrik desa agar capaiannya semakin terakselerasi. 


Capaian ini tak lepas dari transformasi listrik desa yang dilakukan PLN. Diantaanya  melalui pemetaan program yang lebih komprehensif. Jika dulu pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki dilakukan secara manual  menggunakan tools yang beragam, kini sistem perencanaan listrik desa dibangun dengan berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS).


Dengan digitalisasi ini, PLN dapat menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat. Dimana seluruh unit PLN memiliki tools pemetaan potensi listrik desa yang seragam, unified, dan dapat dimonitor secara real time.


“Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk melistriki seluruh pelosok negeri bisa dipercepat. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik yang berkeadilan. Nobody left behind,” pungkas Darmawan.

LihatTutupKomentar