Pluto: Planet Terkecil ini akan genap mengitari satu kali orbit Matahari pada tahun 2.178

planet pluto


Otojatim.com - Planet Pluto, dengan statusnya yang terus diperdebatkan sebagai planet katai atau objek sabuk Kuiper, telah menarik perhatian para ilmuwan dan pengamat langit sejak penemuan pertamanya pada abad ke-20. Meskipun ukurannya yang kecil dan jaraknya yang jauh dari Matahari, Pluto memancarkan pesona unik dan keberadaannya memberikan wawasan baru tentang Tata Surya kita.

I. Penemuan dan Penamaan:
Pluto pertama kali ditemukan pada tanggal 18 Februari 1930 oleh Clyde Tombaugh, seorang astronom Amerika Serikat yang saat itu bekerja di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona. Tombaugh secara sistematis mengamati langit dengan menggunakan fotoplate untuk mencari planet di luar Neptunus. Setelah berbulan-bulan pencarian, ia akhirnya menemukan benda langit yang kemudian diberi nama Pluto, yang diambil dari nama dewa dunia bawah mitologi Romawi.

II. Karakteristik Fisik:
Pluto memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari planet lain di Tata Surya. Dengan diameter sekitar 2.377 kilometer, Pluto jauh lebih kecil daripada planet terkecil sebelumnya, yaitu Merkurius. Permukaannya terdiri dari campuran batuan dan es, dengan lapisan es nitrogen, metana, dan karbon monoksida yang membentuk atmosfer tipisnya. Pluto juga dikenal karena memiliki lima bulan, yang terbesar bernama Charon.

III. Orbit dan Periode Orbit:
Pluto mengorbit Matahari dalam bentuk elips dengan eksentrisitas yang cukup tinggi. Jarak rata-rata Pluto dari Matahari adalah sekitar 5,9 miliar kilometer (39,5 unit astronomi), menjadikannya planet terjauh di Tata Surya kita. Waktu yang diperlukan Pluto untuk satu kali mengorbit Matahari disebut sebagai periode orbitnya. Periode orbit Pluto adalah sekitar 248 tahun Bumi.

IV. Status dan Penelitian Lebih Lanjut:
Pada tahun 2006, dengan adopsi definisi baru dari Uni Astronomi Internasional (IAU), status Pluto sebagai planet dikontroversiakan dan diklasifikasikan sebagai "planet katai" atau "objek sabuk Kuiper". Diskusi ini terus berlanjut di kalangan ilmuwan dan pengamat langit. Meskipun perdebatan tersebut, penelitian lebih lanjut tentang Pluto terus dilakukan menggunakan pesawat ruang angkasa seperti New Horizons yang meluncur pada tahun 2006 dan melewati Pluto pada tahun 2015. Data dari misi tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik permukaan Pluto dan lingkungannya.

Pluto tetap menjadi objek yang menarik dan misterius di Tata Surya kita. Penemuan dan penelitian lebih lanjut terus memberikan pemahaman yang lebih baik tentang planet ini. Apakah Pluto akan mendapatkan kembali statusnya sebagai planet atau tetap sebagai planet katai, akan terus menjadi subjek perdebatan di antara para ilmuwan.

Namun, tidak diragukan lagi bahwa kehadiran Pluto telah memberikan wawasan baru dan menginspirasi penjelajahan lebih lanjut ke wilayah-wilayah terpencil di Tata Surya.

Pluto ditemukan pada tahun 1930, dan periode orbitnya adalah sekitar 248 tahun Bumi. Oleh karena itu, untuk mengetahui tahun ketika Pluto akan selesai mengorbit Matahari sejak ditemukan, kita dapat menambahkan 248 tahun ke tahun penemuannya.

1930 + 248 = 2178

Jadi, Pluto diperkirakan akan selesai mengorbit Matahari sejak ditemukan pada sekitar tahun 2178. Namun, penting untuk dicatat bahwa perhitungan ini berdasarkan periode orbit rata-rata dan tidak mempertimbangkan pengaruh gravitasi planet lain yang dapat mempengaruhi orbit Pluto secara lebih kompleks.


*Diolah dari berbagai sumber

LihatTutupKomentar