- PLN menunjukkan keseriusannya dalam menggarap transisi energi, dengan menggaet Kementerian ESDM untuk tingkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam bidang energi terbarukan.
Jakarta, Suarajatim.com - Demi meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang energi terbarukan, PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BP SDM ESDM). Tujuan utamanya, tak lain adalah untuk percepatan pencapaian target transisi energi di tanah air.
Nota kerja sama ditandatangani oleh Kepala BP SDM ESDM Prahoro Yulijanto dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dengan disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Kegiatan seremonial tersebut dibarengi dengan acara The 11th EBTKE Conex 2023 di Tangerang, pada Rabu (12/7).
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Terlebih, Indonesia juga memiliki target Indonesia Emas pada tahun 2045 yang membutuhkan SDM mumpuni dalam mengelola sumber daya alam di Tanah Air.
"Kita punya target Indonesia emas 2045. Kita punya SDA besar, mineral-mineral penting yang kalau dimanfaatkan dengan teknologi yang tepat akan menjadi dukungan transisi energi dan menumbuhkan ekonomi," papar Arifin dalam sambutannya.
Penyelenggaraan pengembangan SDM melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pemagangan, dan asesmen menjadi bagian dari lingkup kerja sama ini. Jasa teknologi dan jasa konsultan juga disediakan. Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dilakukan bersama oleh kedua pihak.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, program transisi energi tidak hanya membutuhkan teknologi dan pendanaan, tetapi juga kesiapan SDM. SDM yang kompeten merupakan komponen utama dalam menjalankan program tersebut.
Darmawan menyatakan, "Kami di PLN selama ini juga tengah mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompeten untuk melakukan transisi energi. Kami mempersiapkan SDM lewat pengembangan kapasitas insan PLN baik di dalam negeri maupun ke luar negeri."
PLN juga bekerjasama dengan lembaga internasional, seperti USAID, United Nations Office for Project Service (UNOPS), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Japan International Coorperation Agency (JICA), dan Kedutaan New Zealand, dalam meningkatkan kompetensi dan adaptabilitas SDM melalui pelatihan di luar negeri.
"Yang kami butuhkan saat ini adalah kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan berbagai organisasi dari dalam negeri dan luar negeri guna mendorong transisi energi ini. Sebagai jantung perekonomian Indonesia, seluruh kekuatan yang dimiliki PLN merupakan tonggak utama perjuangan transisi energi," kata Darmawan.
Darmawan berharap melalui kerja sama ini, pemerintah dan PLN dapat bersama-sama mencetak generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu, SDM saat ini juga terus meningkatkan keterampilannya agar dapat mencapai target NZE pada tahun 2060.