Surabaya, Suarajatim.com - Pameran Indonesia International Food Exhibition (IIFEX) 2023 telah resmi dibuka pada Kamis (15/6/2023). Pameran ini diselenggarakan oleh Krista Exhibitions di Grand City Convex Surabaya dan akan berlangsung hingga Minggu (18/6/2023).
IIFEX 2023 merupakan pameran makanan dan minuman berskala internasional yang dihadiri oleh 250 perusahaan pelaku industri makanan dan minuman, serta 30 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari 7 negara, termasuk Malaysia, Korea, China, Jepang, Singapura, Italia, dan Taiwan, selain Indonesia.
Pameran Indonesia International Food Exhibition 2023 (IIFEX 2023) diselenggarakan secara bersamaan dengan Pameran Indonesia Licensing Expo 2023 dan EastPack Surabaya 2023 selama empat hari ke depan.
Dalam sambutan pembukaan IIFEX 2023, Chief Executive Officer (CEO) PT. Kristamedia Pratama, Daud D Salim, menyatakan bahwa pameran ini, yang sebelumnya dikenal sebagai Eastfood Indonesia, adalah pameran yang tepat bagi para pelaku bisnis di industri makanan dan minuman. Ia menekankan bahwa perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di industri ini sangat cepat.
"Dengan pasar yang sangat besar di Indonesia, Krista Exhibitions optimis bahwa pameran ini akan memberikan peningkatan sebesar 35% dalam jumlah peserta dibandingkan penyelenggaraan tahun 2022. Melalui pameran ini, para exhibitor dapat meningkatkan bisnis mereka dan melangkah ke tingkat internasional," ujar Daud D Salim.
Selain itu, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur, Eddy Widjanarko, menjelaskan bahwa Jawa Timur merupakan pusat lumbung nasional yang memiliki surplus di sektor ketahanan pangan. Oleh karena itu, Jawa Timur dianggap sebagai barometer pangan nasional.
Data terakhir menunjukkan produksi padi sebesar 9,6 juta ton (2022) dan produksi beras sebesar 5,5 juta ton (2022) di Jawa Timur. Beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Kabupaten Lamongan, Ngawi, dan Bojonegoro, menjadi pusat pertumbuhan dan lumbung pangan. Sektor perikanan dan budidaya juga mengalami pertumbuhan, dengan total volume produksi sekitar 3,5 juta ton dan nilai sekitar Rp 26,5 miliar.
"Jawa Timur memiliki basis komoditas yang meliputi sektor perkebunan, holtikultura, perikanan, kehutanan, peternakan, dan tanaman pangan. Ini menjadi tolok ukur pertumbuhan dan pendapatan hasil secara nasional," tambah Eddy Widjanarko.
Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanty Widjaya, menyatakan bahwa ASENSI bersama dengan IMEI dan Krista Exhibitions optimis dengan diselenggarakannya pameran IIFEX dan ILE 2023 di Surabaya dengan tagline "Let's Rise up Together". Tujuan dari hal ini adalah agar para wirausaha makanan dan minuman, pelaku UMKM, lisensi, dan waralaba merek lokal dapat bangkit dari keterpurukan sebelumnya melalui ajang pameran terbesar di Surabaya ini.
Pada hari pertama pameran, terlihat ratusan pengunjung langsung memadati stan-stan yang berada di lantai 1 dan 3 Grand City Convex tempat pameran berlangsung. Mereka dapat melihat berbagai teknologi bakery & confectionery (mesin bakery & confectionery, peralatan, persediaan bahan), layanan & teknologi terkait untuk hotel, katering, restoran, kafe, serta bahan pangan, makanan herbal & kesehatan (makanan herbal & kesehatan dan suplemen makanan).
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat berbagai inovasi bahan baku makanan dan minuman, mesin cetak, dan kemasan yang mutakhir. Selain itu, mereka juga dapat mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan bisnis lisensi dan waralaba.
Pameran ini tidak hanya menampilkan makanan, minuman, lisensi, dan kemasan saja, tetapi juga menyajikan berbagai acara menarik seperti Baking & Cooking Demo yang melibatkan hampir 30 chef ternama.
Daud menambahkan bahwa kesuksesan pameran makanan, minuman, lisensi, dan kemasan seperti Indonesia International Food Exhibition, Indonesia Licensing Expo, dan EastPack Surabaya 2023 tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kadin Indonesia, Kadin Jawa Timur, Kadin Surabaya, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Asosiasi Pengusaha Kafe & Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur, Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, serta berbagai institusi lainnya.
Turut memberikan sambutan dalam acara pembukaan event ini antara lain:
- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan, S.Hut., M.M.
- Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Timur, Eddy Widjanarko;
- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanty Widjaya;
- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono;
- Wakil Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Iwan Winardi.