- Demi tingkatkan keamanan penyaluran listrik tegangan ekstra tinggi (SUTET) pada sistem Interkoneksi Jawa - Bali 500 kV, PLN melakukan perabasan pada kurang lebih 100 pohon yang melewati batas aman.
Pasuruan, Suarajatim.com - PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) terus melakukan Grebek Jaringan guna menjaga keandalan jaringan transmisi yang bersinggungan langsung dengan stakeholder.
Salah satu langkahnya adalah dengan perabasan tanaman keras sebanyak kurang lebih seratus pohon. Eksekusi dilakukan oleh gabungan tim rabas dan Ground Patrol UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Malang.
Manajer UPT Malang, Ahmad Azhari Kemma menyebutkan, perabasan tanaman keras merupakan tahap lanjutan dari sosialisasi yang dilakukan sebelumnya. Dimana tim UPT Malang telah melakukan pendekatan secara rutin kepada masyarakat terkait manfaat dan bahaya kelistrikan.
“Mengingat di sepanjang jalur backbone (Tulang Punggung) kelistrikan sistem interkoneksi Jawa-Bali SUTET 500kV Grati-Krian T.201 - 202 terdapat banyak pepohonan tinggi yang berpotensi menimbulkan gangguan dan bahaya kepada masyarakat, sehingga sosialisasi gencar dilakukan kepada pemilik lahan terkait aturan pemerintah yang berlaku pada sekitar jaringan transmisi," ungkap Azhari.
Sosialisasi tersebut merujuk pada peraturan UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, UU No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Permen ESDM No.02 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 tahun 2015 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah Untuk Penyaluran Tegangan Listrik, serta Keputusan Menteri ESDM No.77 K/90/MEM/2019 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Grebek jaringan dilakukan di Desa Wonojati, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, dengan melibatkan stakeholder terkait, seperti Polres Kota Pasuruan, TNI, serta aparat Kecamatan Gondangwetan," terang Azhari.
Menurut Azhari, ada sekitar 50 orang personil PLN yang turun dalam proses perabasan pepohonan tinggi di sekitar lokasi SUTET 500kV Grati - Krian T.201 - T.202 ini.
PLN juga dibantu oleh 100 personil Polres Pasuruan Kota beserta Kapolres, 15 Personil TNI Koramil Gondangwetan beserta Kasdim, Pasi Intel dan Pasi Ops dan 15 personil dari kecamatan.
General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan, dalam keterangannya menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan komitmen PLN dalam menjaga jalur backbone 500 kV pada sistem kelistrikan Jawa Bali.
“Belajar dari kejadian 4 Agustus 2019 lalu, kegiatan ini harus rutin terus dilakukan diseluruh jalur, karena lokasi titik kritis pada jalur ROW ini terpantau langsung dan pelaporannya dilakukan setiap hari. Alhamdulillah, titik kritis ROW menurun signifikan dan harus dipertahankan untuk backbone di Jawa Timur," papar Didik.
Melalui Grebek Jaringan, PLN meminimalisir potensi timbulnya gangguan baik internal pada lokasi, maupun yang bisa meluas, mengingat semua jalur 500 kV adalah backbone yang sangat krusial pada sistem (kelistrikan) Jawa–Bali.
"Jika gangguan terjadi di Jawa Timur, bukan hanya flow yang hilang, melainkan aspek keseimbangan yang akan mempengaruhi sistem Jawa-Bali. Apalagi Jalur SUTET 500 kV Grati-Krian ini mengevakuasi daya sekitar kurang lebih 1300 MW," tambah Didik.