- Berkat kontribusinya mengatasi pandemi di Tanah Air, PLN raih penghargaaan kategori Penopang Keandalan Sistem Kesehatan dai Katadata.
Jakarta, Suarajatim.com - PT PLN (Persero) menyabet penghargaan sebagai "Penopang Keandalan Sistem Kesehatan Saat Pandemi". Ini merupakan buah manis atas kontribusi PLN dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 di Indonesia.
Co-Founder & CEO Katadata Indonesia, Metta Dharmasaputra menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi PLN yang ikut serta dalam meredam dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat.
"Penghargaan setinggi-tingginya diberikan kepada bapak-ibu dan perusahaan yang mungkin bekerja dalam diam, bekerja dalam sunyi, bekerja dalam caci maki. Begitu sulitnya mengemban tugas tiga tahun menghadapi pandemi Covid-19," kata Metta dalam acara Penganugerahan Pejuang Anti Covid-19 Katadata Indonesia, pada Kamis (13/4).
Menurut Metta, kolaborasi yang dilakukan PLN dengan stakeholder lainnya di masa pandemi merupakan hal terbesar dalam sejarah umat manusia di muka bumi. Kolaborasi tersebut membuat Indonesia dapat melalui pandemi Covid-19 hingga masuk ke masa transisi menuju endemi.
"Orang bilang itulah the biggest collaboration event yang pernah terjadi, dan saya kira bapak ibu semua turut andil di sini. Perbedaan yang ada menjadi sebuah berkah, kemudian kita tetap bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19," kata Metta.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menganggap penghargaan tersebut adalah capaian terbesar, hasil kerja keras semua insan PLN yang telah berjuang melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN berkomitmen untuk hadir memastikan pasokan listrik berada dalam kondisi andal. Selain itu, PLN juga mendukung kebijakan Pemerintah dalam membantu masyarakat dengan berbagai stimulus sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat.
"Stimulus yang diberikan salah satunya adalah stimulus listrik yang penyalurannya dilakukan melalui PLN. Begitu Bapak Presiden menginstruksikan, kami langsung siap jalankan, dan kami bersyukur, pelaksanaannya berjalan lancar,” kata Darmawan.
Sepanjang pandemi Covid-19, PLN telah menyalurkan stimulus listrik sebesar Rp 24,23 triliun dari pemerintah untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dana stimulus tersebut digunakan untuk program listrik gratis, diskon 50 persen bagi pelanggan golongan rumah tangga daya 450 volt ampere (VA), bisnis kecil dan industri kecil daya 450 VA.
Selain itu, ada diskon 50% dan 25% untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA bersubsidi. Pembebasan biaya beban atau abonemen dan rekening minimum 50% untuk pelanggan industri, bisnis dan sosial.
“Stimulus tersebut bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah pada masyarakat. PLN bertugas menyalurkan stimulus ke masyarakat dengan baik dan tepat sasaran,” jelas Darmawan.
Tak cukup sampai disitu, PLN juga menyalurkan bantuan berupa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, juga bantuan sosial lainnya baik berupa dana, alat pelindung diri (APD) serta masker, bantuan pangan dan sembako, obat-obatan, hingga penyediaan vaksin Covid-19 bagi masyarakat serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya.
Salah satu contohnya, PLN memberi bantuan berupa pasokan oksigen medis kepada beberapa rumah sakit yang mengalami kekurangan. Bahkan beberapa pembangkit PLN juga berinovasi agar dapat memproduksi oksigen medis, salah satunya dari PLTGU Priok.
Darmawan juga menuturkan bahwa PLN berhasil bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19. Padahal kala itu, banyak pengamat yang memprediksi PLN akan ambruk karena demand turun.
Nyatanya, saat pandemi Covid-19 melanda, PLN justru melakukan tranformasi di berbagai lini bisnis, mulai dati pembangkitan hingga layanan. Diantaranya, PLN berhasil mengurangi hutang sebesar USD 4 miliar dalam kurun waktu dua tahun dan mencatatkan kinerja keuangan terbaik selama 77 tahun terakhir.
"Di tengah pandemi, ketika terjadi krisis energi dalam skala global, harga komoditas energi primer juga ikut melonjak. Tapi PLN mampu membangun sistem keandalan ketenagalistrikan nasional, yang juga terbaik dalam sepanjang sejarah Indonesia," ujar Darmawan.
Di bawah kepemimpinan Darmawan, selama tiga tahun, PLN memang melakukan banyak inovasi, transformasi, dan efisiensi yang dibalut dalam digitalisasi. Salah satu andalannya adalah, aplikasi PLN Mobile yang diklaim dapat membuat proses bisnis jadi lebih ringkas dan mudah dengan beragam fitur layanan.
Salah satu fitur di aplikasi PLN Mobile yang lahir karena pandemi adalah fitur 'catat meter mandiri'. Kala itu, terjadi lonjakan tagihan listrik pelanggan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini karena petugas PLN tidak bisa melakukan catat meter dan akhirnya menggunakan perhitungan rata-rata 3 bulan.
"Belajar dari kejadian itu, fitur catat meter mandiri ini hadir sehingga masyarakat bisa mencatat sendiri angka stan meter di rumah pada tanggal 24-27 setiap bulannya, melalui aplikasi PLN Mobile," ujar Darmawan.
Fitur-fitur baru terus ditambahkan di PLN Mobile. Mulai dari layanan penyambungan baru, tambah daya, hingga marketplace. Bahkan PLN Mobile kini mendapatkan rating 4,9 dan telah diunduh lebih dari 38 juta downloader.
"Ini adalah upaya kami dalam mudahkan pelanggan, baik memenuhi kebutuhan listrik maupun sebagai jembatan komunikasi dalam kondisi apapun termasuk masa pandemi Covid-19, sangat efektif bantu masyarakat,” tutup Darmawan.