- Hers Protex Goes to School bawa pesan #SenyamannyaKamu dan #PuberAntiBaper kepada ribuan siswi remaja di Jabodetabek. Ada edukasi soal menyikapi masa pubertas juga ajang adu bakat antar sekolah.
Jakarta, Suarajatim.com – Hers Protex, produk sanitary napkins dari WINGS Group Indonesia, menyuarakan campaign #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper lewat roadshow ke 10 sekolah di Jakarta. Bersama Dokter Spesialis Kandungan, dr. Olivia Widyanti, Sp.OG, Hers Protex memberikan edukasi seputar kesehatan reproduksi wanita dan psikologi remaja dalam masa puber.
Hers Protex Daily Comfort mengajak perempuan terutama Gen Z menjadi pribadi yang tidak gampang baper, stay positive and happy meski dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam kehidupan.
Masa puber pada remaja perempuan ditandai dengan menstruasi yang dibarengi dengan perubahan hormon sehingga terjadi fluktuasi mood. Menjadi hal yang penting untuk mengedukasi para remaja agar bisa melewati masa-masa tersebut dengan attitude positif sehingga mereka bisa menemukan purpose serta menjadi versi terbaik dari diri mereka.
Kondisi paling menantang bagi remaja perempuan untuk bisa terus aktif dan bebas berekspresi, yaitu saat menstruasi. “Pastinya para remaja perempuan ingin tetap nyaman, happy, positif, nggak baperan, dan menjalankan aktivitas dengan penuh percaya diri, meskipun sedang dalam kondisi menstruasi," kata Evelyn Elrica Setiawan, Brand Representative Hers Protex.
"Hers Protex hadir dalam dua varian yakni Hers Protex Daily Comfort Day dan Hers Protex Daily Comfort Night. Keduanya dirancang dengan Soft-Edges, Pin Hole Area, dan Easy open technology. Hers Protex Daily Comfort bekerja untuk mencegah bocor ke samping, depan, belakang, plus menyerap lebih cepat,” tambahnya.
Terutama saat periode menstruasi, perempuan biasanya mengalami perubahan suasana hati yang cenderung naik dan turun. Mereka bisa tiba-tiba merasa sedih atau emosional hanya karena hal-hal kecil atau bahkan tanpa sebab yang jelas. Hal ini sangatlah wajar karena mereka sedang berada pada masa penyesuaian diri pada situasi baru yang mereka alami.
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Olivia Widyanti, Sp.OG, tiap anak memiliki masa pubertas yang berbeda-beda. Biasanya dimulai pada 8 hingga 14 tahun.
"Kami pakai batasan di usia 16 tahun. Jika 16 belum pernah mendapatkan haid dan belum ada pertumbuhan payudara, itu harus diperiksakan ke dokter. Kemudian, jangan minder karena kita harus mencintai diri kita sendiri. Be yourself! Jangan batasi kreativitas jika masih tetap bisa beraktivitas #SenyamannyaKamu. Justru, dengan melakukan olahraga dan pola hidup sehat akan melepaskan keluhan-keluhan pada saat menstruasi,” tutur dr. Olivia saat ditemui di roadshow Hers Protex Goes to School SMP Regina Pacis Jakarta Barat (5/4).
Gangguan menstruasi dipengaruhi oleh pola hidup, seperti makanan, pola tidur, olahraga, aktivitas, dan stress. Maka ada baiknya jika 3-5 tahun setelah mendapatkan haid pertama kalinya namun haidnya belum teratur, lebih baik diperiksakan ke dokter. Gangguan haid erat hubungannya dengan gangguan hormon yang nantinya bisa berpotensi dengan tumor di daerah payudara atau daerah organ reproduksi.
“Sekarang banyak sekali yang mendapatkan breast cancer di usia muda. Ini berhubungan dengan pola hidup. Orang menganggap enteng tentang nyeri saat menstruasi, dikira biasa, padahal sekarang endometriosis juga makin banyak, dan itu mulai banyak terjadi di usia muda,” ungkap dr. Olivia.
Masih banyak mitos seputar menstruasi yang beredar di masyarakat, salah satunya tentang pemakaian pembalut yang dapat menyebabkan kanker. Padahal, menurut dr. Olivia, pemakaian pembalut tidak akan menyebabkan kanker serviks.
“Itu tidak benar sama sekali, karena kanker serviks 98% disebabkan oleh virus HPV yang ditularkan melalui seksual. Yang perlu ditekankan adalah, jika remaja putri sudah haid, artinya dia sudah bisa hamil dan sudah bisa jadi ibu, jadi harus jaga diri karena kehamilan di usia dini sudah semakin banyak,” lanjutnya.
Dalam rangkaian kampanye Hers Protex #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper juga digelar acara Hersquad Talent Hunt, yakni ajang unjuk bakat para grup siswi. Mereka yang terpilih dari masing-masing sekolah akan diadu di tingkat Jadetabek melawan sekolah lainnya di Hublife pada Mei mendatang.
“Kami berharap dapat membangun remaja perempuan di Indonesia yang aktif, menginspirasi, percaya diri, dan pastinya #AntiBaper. Ke depannya kami juga akan mengadakan webinar parenting bagi para orang tua agar mendapatkan informasi dari para pakar secara menyeluruh tentang penanganan anak di usia remaja,” tutup Evelyn.