Taksi Online Ramai, Ojol Justru Sepi Penumpang Selama Liburan Nataru

  • Sejumlah pengemudi ojol di Surabaya mengeluhkan penurunan pendapatan beberapa hari terakhir di musim liburan Nataru. Berbanding terbalik, driver taxi online jistru mengaku mengalami lonjakan orderan.

Surabaya, Suarajatim.com - Tak seperti taksi online yang mengalami peningkatan pendapatan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), ojek online (ojol) di Surabaya malah mengalami hal sebaliknya. Banyak dari mereka mengeluhkan penurunan pendapatan.


Salah satu yang mengalaminya adalah Mujiono (48). "Selama liburan kali ini, orderan yang masuk di akun saya semakin sulit dan sedikit. Tidak seperti libur Nataru di tahun sebelumnya yang melimpah," kata driver ojol yang akrab disapa Mbah Muji itu, Rabu (28/12/2022).


Dirinya berharap pihak aplikator bisa memberikan solusi terbaik terkait hal ini. "Karena saya fulltime bekerja sebagai ojol. Otomatis, penghidupan hanya mengandalkan dari sini saja," kata Mbah Muji yang sudah menekuni profesi ojol sejak tahun 2015.


Winda Anugrawati juga mengaku mengalami hal serupa. Ia mengaku pendapatannya di Bulan Desember ini menurun dibanding November lalu.


"Sehari paling banyak 50 ribuan selama beberapa hari terakhir ini. Habis untuk operasional, apalagi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. Ya pintar-pintar saya ngatur pengeluaran. Apalagi saya fulltime ngojol," keluh Winda yang merupakan single parents dan menjadi ojol sejak 2017.


Sementara Nunik (30) mengaku meski pendapatannya ada penurunan, tapi dirinya mengalami peningkatan pendapatan secara offline, dalam artian mendapatkan orderan tanpa melalui aplikasi.


"Saya dapat orderan pengiriman parsel dan hampers secara offline. Tarifnya biasanya disamakan dengan tarif di aplikasi. Saya tak masalah, apalagi saya dapatnya utuh, tidak dipotong oleh aplikasi. Malah terkadang ditambahi oleh customernya tanpa saya minta," jelas wanita yang menjadi ojol sejak tahun 2018.


Lain halnya dengan Mochammad yang mengaku pendapatannya justru meningkat 25% selama libur Nataru ini.


"Itupun saya jalankan 3 aplikasi yang saya nyalakan sejak pukul 7 pagi dan pulang ke rumah setelah Maghrib. Alhamdulillah, meningkat untuk pendapatannya selama libur Nataru ini. Itu kalau akun saya loh," ungkapnya.


Mochammad berharap ada promo menarik dari pihak aplikator untuk meningkatkan orderan selama sisa masa liburan Nataru ini.


Sementara itu, Daniel Lukas Rorong, Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur tak menampik bahwa ada ojol yang mengalami peningkatan pendapatan, tapi banyak juga yang mengalami penurunan pendapatan selama libur Nataru.


"Kemungkinan besar karena pelajar dan mahasiswa sudah libur. Ditambah lagi banyak warga Surabaya memilih liburan keluar kota sehingga tak sedikit pengemudi ojol yang akunnya anyep (sepi orderan)," papar Daniel.


Daniel menambahkan, rekan-rekan driver taksi online justru mengalami peningkatan pendapatan signifikan. Kebanyakan orderan berasal dari bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, serta pusat-pusat perbelanjaan.


"Tapi semua ini juga dipengaruhi oleh performa dari masing-masing akun yang dimiliki. Mudah-mudahan peningkatan pendapatan yang dialami oleh rekan-rekan driver taksi online terus dapat dinikmati dan semakin ramai lagi di puncaknya pada 1 Januari 2023 mendatang," tegas Daniel.


Pernyataan Daniel diamini oleh Ali Topan selaku pengelola supply driver taksi online di Pelabuhan Tanjung Perak. "Apalagi sejak awal Desember 2022 ini, sudah mulai diperbolehkan mengambil penumpang lagi di Pelabuhan Tanjung Perak. Syaratnya, harus sudah terdaftar secara resmi dan bergabung sebagai anggota di Koperasi Berkah Bersama Mitra (BBM)," jelas Ali.


Ali memprediksikan, khusus di area Pelabuhan Tanjung Perak, peningkatan orderan akan tetap terjadi sampai minggu pertama Januari 2023 mendatang. "Sekarang ini sudah mulai banyak kapal pesiar yang bersandar dan ini menjadi berkah tersendiri bagi rekan-rekan driver taksi online," pungkasnya.

LihatTutupKomentar