- Forum Kaskus Networks bersama Kaskusers dan sejumlah komunitas mengadakan edukasi seputar informasi palsu dan penipuan daring.
- Para narasumber yang merupakan manager bank, pratisi data dan AI, serta aktivis pemberantasan Hoax, membagikan poin-poin yang harus diwaspadai agar terhindar dari kejahatan online.
Suarajatim.com - Forum Kaskus Networks kembali melakukan aktivitas kopdar bertajuk “Rapat Hansip” episode 3, Sabtu (17/12/2022). Setelah sebelumnya mengadakan aktivitas serupa pada Bulan November dan Oktober.
Rapat Hansip bertujuan untuk memberikan edukasi pada masyarakat dari isu hoaks, terutama soal penipuan finansial yang semakin marak di ranah daring, seperti di media sosial dan chatsApps (WA, SMS, telegram, dll).
Dengan mengusung tema ‘’Ragam Modus Baru penipuan Digital”, Kaskus mengundang sejumlah pembicara diantaranya:
- Maulana Viliano MM, Deputi Manager Digital Marketing PT. BCA Tbk, yang membahas soal pencurian data melalui klik link dari kurir paket di whatsapp dan dari arahan download aplikasi BCA.
- Reza Marwansyah, Praktisi Data & AI, yang memberikan gambaran bagaimana share engine bekerja, secepat apa, semasif apa, dan dampaknya terhadap data pengguna.
- Aribowo Sasmito, Spesialis Cek Fakta Mafindo, memberikan solusi dan langkah yang efektif dan mudah dilakukan saat mendapatkan beragam modus penipuan di media online.
Acara yang berlangsung di Amalgam Coffee Brewery, Jakarta Pusat, tersebut dihadiri oleh para Kaskusers dan beberapa komunitas, seperti komunitas otomotif Calya Sigra Club (Calsig), Ladies Car Community (LCC), serta perkumpulan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Maulana Vilano, perwakilan dari pihak perbankan, menyebut bahwa banyak modus penipuan yang mengatasnamakan BCA. Motifnya bermacam-macam, sehingga jika nasabah kurang waspada, bisa jadi korban dalam penipuan tersebut.
Salah satu yang tengah marak saat ini adalah soal pengumuman kenaikan tarif transfer, dan meminta data-data penting nasabah. Modus ini biasanya disebarkan melalui platform chatApps (WhasApp/telegram), juga pesan singkat (SMS). Para penipu menggunakan metode social engineering sehingga terlihat meyakinkan.
‘’Kata kunci gunakan yang aman, dan jangan pernah bagikan ke orang lain. Selain itu pelajari juga opsi keamanan lainnya, seperti sidik jadi, pengenalan wajah, dll,” tutur Reza, praktisi data dan AI.
Hal senada juga dikatakan Aribowo, aktivis Mafindo, yang menyebut bahwa sebisa mungkin pengguna akun menggunakan password/kata kunci yang sama pada semua akun, dan jangan memberikan kode one time password (OTP) kepada siapapun.
“Jangan pernah bagikan kode OTP untuk aktivasi tertentu, termasuk kepada pihak Bank,” pesannya.
Aktivitas Rapat Hansip yang diadakan oleh Kaskus ini, sangat bermanfaat sebagai satu tonggak dalam upaya pemberantasan informasi palsu, baik itu informasi umum maupun keuangan.