- Puncak KTT G20 di Pulau Bali tinggal seminggu lagi. PLN terus memastikan semua sistem kelistrikan aman dengan menyebarkan 133 petugas di 8 posko siaga Jawa Timur dan Bali. Faktor eksternal seperti layang-layang, balon udara, dan pohon menjadi fokus utama.
Suarajatim.com - Puncak perhelatan Internasional KTT G20 di Pulau Bali akan berlangsung peka depan. PLN memastikan sistem kelistrikan aman tanpa kendala dengan meminimalisir faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan. Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan 8 posko siaga di Jawa Timur dan Bali agar jaringan Tegangan Tinggi tetap aman. Langkah ini dilakukan oleh PLN Unit induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) yang bertanggung jawab pada kehandalan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SUTT) serta Saluran Kabel Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) baik di Jawa Timur hingga Bali pada Kamis (10/11).
“Memasuki masa puncak rangkaian KTT G20, kami mengaktifkan posko siaga sejak kemarin untuk mengamankan sistem kelistrikan dari sisi SUTT serta SUTET di Jawa Timur sampai Bali. Kami sudah menyebar seluruh personil siaga pun ke masing-masing posko baik di Jawa Timur maupun Bali. Kaminjuga telah membuat SOP dan Jaringan Komunikasi demi memudahkan serta menjalankan prosedur yang tepat selama masa siaga berlangsung," terang Didik F. Dakhlan, General Manager PLN UIT JBM, saat ditemui di Posko Siaga Paiton.
PLN menetapkan masa siaga sistem kelistrikan untuk puncak KTT G20 ini akan dimulai sejak 10 hingga 18 November mendatang, yang berarti dalam kurun waktu tersebut PLN harus melakukan usaha ekstra dalam mengamankan keandalan sistem.
“Para anggota posko siaga dibagi lagi sesuai tugasnya, seperti Tim Patroli, Tim Sapu Bersih, Tim Urak-Urak Layangan, dan sebagainya. Kami juga mengerahkan Tim Pemeliharaan di setiap posko guna memastikan infrastruktur kelistrikan di Jaringan dan Gardu Induk (GI) tetap optimal," lanjut Didik.
Tak hanya itu, PLN UIT JBM juga mengerahkan 133 Petugas Ground Patrol (PGP) yang terdiri dari 59 petugas di Jawa Timur dan 74 petugas lainnya di Bali. PGP tersebut ditugaskan untuk berkeliling ke titik-titik rawan terjadinya gangguan yang disebabkan faktor eksternal.
“Hal yang paling mengkhawatirkan justru gangguan dari luar seperti layang-layang, balon udara, pohon, dan sejenisnya. Maka dari itu, kami menurunkan PGP ke titik-titik yang memiliki potensi besar terjadinya gangguan tersebut sehingga bisa ditangani dengan segera. Pada hari pertama siaga kemarin saja kami sudah menemukan sejumlah layang-layang yang ada di sekitar jaringan transmisi daerah Paiton - Banyuwangi dan langsung kami amankan," terang Manager PLN Unit Pelaksana Transmisi Probolinggo, Ahmad Azhari Kemma.