- Meta, perusahaan yang menaungi Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Oculus VR, melakukan PHK pada 13% karyawannya, atau total sekitar 11.000 orang. Hal ini terjadi disinyalir lantaran Meta telah menghabiskan $15 miliar untuk proyek Metaverse.
Suarajatim.com - Meta yang merupakan induk dari Facebook, Whatsapp, hingga Instagram melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 13% karyawannya atau 11.000 orang. Hal ini terkonfirmasi lewat sebuah unggahan di situs perusahaan dimana Zuckerberg mengirim pesan penyesalan kepada para karyawannya. “Hari ini saya akan mengumumkan keputusan tersulit dalam sejarah Meta. Saya memutuskan untuk mengurangi anggota tim kami sebanyak 13% atau 11.000 orang berbakat," kata sang miliarder pada Rabu (9/11/2022).
Alasan yang dikemukakan Zuckerberg cukup klasik, yakni ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi Covid, meningkatnya persaingan, hingga berkurangnya iklan.
"Banyak orang mengira bahwa setelah pandemi, aktivitas orang-orang akan beralih ke sarana online dan menjadi kebiasaan baru yang permanen. Sehingga saya menggelontorkan banyak dana untuk menunjang aktivitas online tersebut. Namun ternyata strategi saya salah," kata Zuckerberg.
Meski tak menyebutkan dengan jelas produk online apa yang dimaksud. Namun disinyalir Meta telah menghabiskan pendapatannya secara besar-besaran di Reality Labs demi proyek Metaverse. Diketahui, Metaverse adalah sebuah dunia digital baru berupa VR online dimana orang akan menghabiskan waktu dan uang mereka di sana. Sayangnya, proyek ambisius ini tak kunjung menunjukkan kesuksesan.
Disinyalir sebanyak $15 miliar (Rp 232 triliun) dihabiskan untuk proyek tersebut sejak tahun 2021. Meski tak ada laporan jelas kemana saja uang tersebut disalurkan, namun pendapatan per kuartal terus menurun hingga $30 juta (Rp 465 miliar).
Divisi virtual reality Meta, Reality Labs melaporkan kerugian 3,672 miliar (sekitar Rp 57 triliun) pada kuartal III-2022 ini. Sedangkan pada periode tiga bulan pertama di 2022 (Januari-Maret), kerugian ditaksir sebesar 2,96 miliar dollar AS (sekitar Rp 42,8 triliun). Kerugian pada kuartal I-2022 tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang berkisar di angka 1,82 miliar dollar AS (sekitar Rp 26,3 triliun).
Meski mengalami kerugian, Mark Zuckerberg menyebut tahun 2023 akan menjadi tahun yang baik bagi Reality Labs mengingat adanya agenda peluncuran perangkat virtual reality buatannya, yakni Meta Quest.
Selain melakukan PHK, Meta juga menghentikan rekrutmen, memangkas anggaran perusahaan dan mengalihkannya ke sektor prioritas seperti iklan dan platform bisnis Meta, metaverse serta kecerdasan buatan (AI).