- Pameran SeaFood Show of Asia 2022 dan SIAL Interfood kembali diselenggarakan pada 9-12 November 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Tak kurang dari 100 perusahaan di bidang seafood dari total 750 perusahaan di bidang kuliner dan HORECA akan hadir memperkenalkan produk-produk unggulan mereka.
Suarajatim.com - Indonesia sebagai negara archipelago menempati predikat negara pengekspor hasil laut utama di dunia bersanding dengan China, Norwegia, Vietnam, India, dan Amerika Serikat. Tren produksi perikanan tangkap dan budidaya di Tanah Air juga terus mengalami peningkatan. Dalam tiga tahun terakhir tercatat rata-rata peningkatan produksi sebesar 2,8%. Pada tahun 2021 sendiri produksi perikanan mencapai 24,4 juta ton dengan kata lain senilai USD 5.7 milliar atau sekitar Rp. 90 triliun.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor hingga USD 7,13 milliar di tahun 2024. Adapun tujuan ekspor utama dari hasil kelautan Indonesia adalah negara Amerika Serikat, China, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.
Dalam upayanya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global, KKP membuat program terobosan berupa pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas utama selain, lobster, kepiting/ rajungan, serta rumput laut. Oleh karenanya, udang selalu menjadi pilihan untuk dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara.
"Lewat branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable, KKP terus berupaya menarik minat buyer dan investor," kata Erwin Dwiyana selaku Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan Perikanan, yang ditemui pada konferensi Pres Pameran Seafood Show Of Asia 2022.
Salah satu caranya adalah dengan mengangkat jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (safe), serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha (sustainable), juga dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor.
KKP juga memberikan fasilitas kepada sejumlah UMKM binaannya untuk mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 sehingga produk mereka bisa dikenal di pasar nasional dan global.
Pemeran SeaFood Show of Asia 2022 diselenggarakan bersamaan dengan SIAL INTERFOOD dan diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750 perusahaan di bidang Kuliner dan Hotel, Restoran, Cafe (HORECA).
Adapun perusahaan yang turut serta dalam pameran ini berasal dari 27 negara diantaranya: Australia, Belanda, China, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis, Polandia, Saudi Arabia, Singapore, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, dan Yunani.
"Selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota AP5I juga semakin serius dalam membangun produk olahan perikanan di pasar nasional. Beberapa tahun terakhir, permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan & ready to eat) meningkat sangat tajam," ungkap Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I).
Lebih lanjut Budhi menyatakan bahwa kendala utama dalam meningkatkan penjualan produk olahan perikanan adalah mahalnya pengiriman “door to door” produk frozen dalam jumlah kecil dari Industri Pengolahan perikanan ke konsumen akhir. Untuk mengatasinya, AP5I berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik untuk membuat jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10-20%.
"Setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi Covid, kami bangga dapat menyelenggarakan pameran lagi. Ini menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri Makanan minuman yang didalamnya meliputi Industri Pengolahan Perikanan. Kami menargetkan jumlah pengunjung dalam dan luar negeri setidaknya 82,000 pengunjung seperti di tahun 2019 lalu," kata Daud D Salim, CEO Krista Exhibition.